Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) buka suara terkait kemungkinan penyebab harga saham yang melesat dalam beberapa waktu belakangan. Melansir RTI, harga saham WIKA naik 55,88% dalam sebulan dan terbang 139,10% dalam tiga bulan terakhir.
Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, pihaknya tidak tahu pasti mengapa saham WIKA naik signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Namun, ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi alasan terkait pergerakan saham WIKA.
Pertama, masuknya saham WIKA ke indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indonesia. Asal tahu saja, Morgan Stanley melakukan review alias peninjauan indeks MSCI Indonesia.
Kali ini, MSCI memasukkan empat saham baru ke MSCI Small Cap Indexes List, salah satunya adalah saham WIKA. Pergantian konstituen indeks MSCI ini akan efektif pada 2 September 2024.
“Tidak ada informasi juga dari Morgan Stanley, kami juga masih bertanya-tanya. Tetapi, kami kira ini karena kapitalisasi pasar WIKA yang besar, yaitu Rp 12,6 triliun,” kata Mahendra, Rabu (21/8).
Baca Juga: WIKA Masih Tunggu Arahan Pemerintah Soal Holding BUMN Karya
Kedua, soal keberlanjutan pembangunan IKN oleh pemerintahan baru. Hal itu menjadi salah satu poin yang disampaikan dalam pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 16 Agustus 2024 lalu.
Ketiga, terdapat komitmen dari WIKA untuk membayar kewajiban kepada pemegang obligasi dan sukuk. WIKA tengah bersiap untuk membayar Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri A sebesar Rp 571 miliar dan pembayaran Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri A sebesar Rp 325 miliar. Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang diperjanjikan dalam perjanjian perwaliamanatan, yaitu pada 8 September 2024.
“Walaupun kinerja WIKA belum masuk zona positif, tetapi sudah ada progres dari upaya perbaikan keuangannya,” ungkap dia.
Mahendra menyebutkan, WIKA masih memiliki sejumlah beban yang ditanggung hingga hari ini. Tak dapat dipungkiri, kondisi tersebut menjadi tantangan bagi WIKA dalam mempertahankan kinerja.
“Memang masih perlu waktu (untuk bisa mencetak kinerja positif), tetapi setidaknya strategi WIKA sudah mulai menunjukkan hasil yang progresif,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News