Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengaku masih menunggu arahan pemerintah terkait rencana penggabungan BUMN Karya.
Asal tahu saja, dalam rencana itu, WIKA akan digabungkan dengan PT PP Tbk (PTPP) ke dalam satu holding. Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan lanjutan terkait rencana merger BUMN Karya.
“Kami tunggu. Arahannya nanti seperti apa, akan kami ikuti," kata Mahendra saat ditemui di Jakarta, Selasa (21/8).
Bukan berarti WIKA tidak siap-siap untuk upaya penggabungan tersebut. Per hari ini, WIKA tengah menyiapkan sistem internal untuk menyambut rencana itu.
“WIKA tengah melakukan kesiapan sistem internal, lalu memastikan kesiapan organisasi dan sebagainya,” ungkap dia.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Masih Bayar Bunga Surat Utang Tepat Waktu
Tetapi Mahendra tidak menyebutkan lebih lanjut detail terkait kesiapan itu. Yang jelas, Mahendra tak memungkiri bahwa penggabungan itu akan berdampak ke struktur perusahaan dan kelanjutan bisnis.
Beberapa poin yang akan terdampak dari merger itu adalah pengurangan jumlah karyawan dan kinerja anak-anak perusahaan dari kedua perusahaan pelat merah itu.
“Iya, bisa saja. Tapi, kami belum tahu pasti akan seperti apa,” katanya.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Wijaya Karya (WIKA) Sejak Masuk Indeks MSCI Small Cap
Meskipun demikian, Mahendra menggarisbawahi bahwa WIKA sudah sering bekerja sama dengan PTPP dalam mengerjakan proyek.
Salah satu proyek yang dikerjakan secara joint operation (JO) antara PTPP dan WIKA adalah pembangunan Istana Presiden di IKN.
“Ngobrol sering, kerja sama juga sering. Tetapi, kami belum spesifik bahas soal ini (dengan PTPP),” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News