kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Saham Multifinance Tertekan di Akhir 2024, Begini Proyeksinya pada Tahun Ini


Kamis, 02 Januari 2025 / 05:33 WIB
Saham Multifinance Tertekan di Akhir 2024, Begini Proyeksinya pada Tahun Ini
ILUSTRASI. Seorang pengunjung mengambil gambar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). IHSG ditutup pada akhir tahun 2024 menguat 43,33 poin atau 0,62 persen ke posisi 7.079,90 sementara saham unggulan kelompok 45 atau indeks LQ45 naik 1,52 poin yaitu 0,18 persen ke posisi 826,62. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance tercatat mengalami penurunan pada akhir perdagangan Senin (30/12/2024).

Secara year to date (YTD), saham PT BFI Finance Indonesia (BFIN) turun 18,88% menjadi Rp 945 per saham. Saham PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) terkoreksi lebih dalam sebesar 37,14% menjadi Rp 308 per saham.

Saham PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) turun 9,63% menjadi Rp 9.850 per saham, sementara PT Buana Finance Tbk (BBLD) melemah tipis 0,76% menjadi Rp 650 per saham.

Baca Juga: Tahun Baru 2025, Simak Rekomendasi Saham INCO, AALI, PGAS untuk Kamis (2/1)

Saham PT Wahana Ottomittra Multiartha (WOMF) juga mengalami penurunan sebesar 4,35% menjadi Rp 352 per saham.

Miftahul Khaer, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia menjelaskan bahwa emiten pembiayaan saat ini menghadapi tantangan berupa perlambatan daya beli masyarakat serta potensi kenaikan pajak kendaraan bermotor.

"Namun, peluang pertumbuhan tetap ada seiring meningkatnya permintaan pembiayaan di sektor otomotif, terutama jika daya beli masyarakat tetap stabil," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (1/1).

Strategi digitalisasi dan diversifikasi produk pembiayaan menjadi kunci bagi pemain multifinance untuk menjaga kinerja.

Khaer menilai saham multifinance masih menarik, terutama bagi investor yang berorientasi pada dividen.

Baca Juga: Simak Kinerja Emiten Properti dengan Aset Pendapatan Berulang di Tahun 2025

"Emiten multifinance cenderung konsisten membagikan keuntungan. Namun, bagi investor dengan fokus pada pertumbuhan, perlu lebih berhati-hati mengingat fluktuasi ekonomi," tambahnya.

Ia merekomendasikan saham dengan fundamental kuat dan valuasi menarik seperti BFIN dan ADMF.

Khaer juga mencatat bahwa kenaikan pajak kendaraan bermotor pada 2025 bisa mendorong peningkatan kredit, terutama untuk kendaraan roda dua yang lebih terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah.

"Perusahaan multifinance dapat memanfaatkan momentum ini dengan menawarkan skema pembiayaan yang lebih fleksibel," lanjutnya.

Baca Juga: Intip Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Awal 2025

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, sependapat bahwa kinerja emiten pembiayaan masih prospektif pada 2025.

"Penurunan tingkat suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) dapat menjadi katalis positif, meski peluangnya semakin kecil," ujarnya.

Insentif pemerintah juga akan mendukung kredit kendaraan bermotor, meskipun penjualan kendaraan bermotor masih lesu.

Dengan demikian, Nico hanya merekomendasikan buy pada saham BFIN dengan target harga Rp 1.100 per saham.

Sedangkan Khaer merekomendasikan untuk wait and see terhadap saham ADMF dengan target harga Rp 11.150 per saham.

Selanjutnya: Cek Rekomendasi Saham ARTO, BUKA, DEWA, dan PTBA Untuk Hari Pertama Tahun 2025

Menarik Dibaca: Sinopsis Drakor When The Stars Gossip yang Jadi Comeback Lee Min Ho

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×