kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.582   59,00   0,35%
  • IDX 6.948   115,61   1,69%
  • KOMPAS100 1.006   18,58   1,88%
  • LQ45 780   15,05   1,97%
  • ISSI 221   2,39   1,10%
  • IDX30 405   7,65   1,93%
  • IDXHIDIV20 477   9,48   2,03%
  • IDX80 113   1,82   1,63%
  • IDXV30 116   1,59   1,39%
  • IDXQ30 132   2,92   2,26%

Saham MTEL, BUKA, DEPO banyak dibeli investor asing, investor lokal perlu membeli?


Senin, 06 Desember 2021 / 06:45 WIB
Saham MTEL, BUKA, DEPO banyak dibeli investor asing, investor lokal perlu membeli?


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham seperti BUKA, MTEL, dan DEPO banyak dibeli investor asing. Apakah saham-saham yang digemari asing ini layak dikoleksi oleh investor lokal?

BUKA adalah kode saham dari PT Bukalapak.com Tbk. Sedangan MTEL adalah kode saham dari PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk.

Harga saham BUKA pada penutupan perdagangan Jumat 3 Desember 2021 ditutup di level 490, turun 10 poin atau 2% dari perdagangan sehari sebelumnya. Selama perdagangan 30 hari terakhir, harga saham BUKA ambles 185 poin atau 27,41%.

Sementara itu, harga saham MTEL pada penutupan perdagangan Jumat 3 Desember 2021 stagnan di level 785. Selama perdagangan 5 hari terakhir, harga saham MTEL naik 20 poin atau  2,61%.

Perusahaan asal Singapura Archipelago Investment Pte. Ltd membeli lebih dari 5% saham MTEL dan BUKA.

Sedangkan DEPO adalah kode saham dari PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. Perusahaan raksasa asal Thailand yakni Siam Cement Group (SCG), baru-baru ini mengakuisisi 12,75% saham DEPO.

Akuisisi saham DEPO dilakukan lewat anak usaha hasil joint-venture Siam Cement Public (SCC) dan Siam Global House (GBH), yaitu Global House International (GBI).

Harga saham DEPO pada penutupan perdagangan Jumat 3 Desember bertengger di level 570 turun 40 poin atau 6,56% dari perdagangan sehari sebelumnya. Sebulan terakhir, harga saham DEPO turun 30 poin atau 5,00%.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, saham-saham yang menjadi pilihan investasi perusahaan asing seperti BUKA, MTEL dan DEPO adalah saham yang menarik.

Menurut Nico, investor asing pasti punya perhitungan sendiri terkait dengan proyeksi bisnis dan potensi keuntungan di masa yang akan datang. “Apakah agresif? Tentu kami melihat investor asing sedari dulu pintar mencari peluang,” kata Nico, Minggu (5/12).

Baca Juga: Begini proyeksi IHSG dan rekomendasi saham untuk perdagangan Senin (6/12)

Simak rekomendasi saham BUKA dan MTEL di halaman selanjutnya

Ia bilang, perbedaan antara investor asing dan lokal adalah dalam hal kesabaran. Bagi investor asing, ketika melakukan investasi cenderung lebih bersabar dan menunggu pertumbuhan perusahaan sesuai dengan proyeksi yang mereka buat. Berbeda dengan investor domestik yang cenderung menginginkan pertumbuhan instan dan keuntungan yang cepat.

Oleh sebab itu, kata Nico, saat ini tidak banyak investor domestik yang masuk ke dalam perusahaan startup. Hal ini juga yang membuat Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan BUMN masuk ke dalam investasi startup, karena tidak banyak investor lokal yang mau untuk berinvestasi.

“Bisnis startup merupakan bisnis masa depan, kalau tidak percaya dengan bisnis tersebut lebih baik jangan berinvestasi. Dan untuk menuju masa depan, dibutuhkan kesabaran untuk menjalaninya,” ujar Nico.

Rekomendasi saham

Nico melihat, saham MTEL dan BUKA terbilang menarik. Ia melihat, masuknya perusahaan Singapura ke MTEL dan BUKA merupakan salah satu langkah awal mereka untuk masuk ke dalam perusahaan dan emiten yang menarik.

MTEL merupakan perusahaan dengan kepemilikan menara terbanyak 28.000 unit. Nico memandang, MTEL memiliki potensi yang menarik meskipun secara tenant ratio masih kalah dengan saingannya TBIG atau TOWR.

Sementara itu, BUKA merupakan salah satu startup terkemuka di Indonesia. Meskipun saat ini market placenya kurang bergerak, tapi bisnis offline to online merupakan salah penggerak utama saat ini. Hal ini jugalah yang memberikan BUKA peluang menarik di masa yang akan datang.

“Keduanya memiliki prospek yang positif sejauh mana pertumbuhan, aktivitas, dan mobilitas ekonomi terus pulih. Apalagi bagi market place seperti buka lapak, BUKA tidak terpengaruh oleh PPKM, yang dimana itu artinya bisnisnya tetap berjalan,” jelas Nico.

Untuk saham DEPO, Nico belum dapat banyak berkomentar. Dari saham-saham tersebut, ia memberikan rekomendasi beli untuk saham MTEL dengan target harga Rp 1.100 per saham dan saham BUKA dengan target harga Rp 1.300 per saham.

Itulah rekomendasi saham BUKA, MTEL dan DEPO. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×