Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas minyak mentah mulai beranjak naik. Dari dalam negeri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) untuk Mei sebesar US$ 25,67 per barel, naik 24,3% dari ICP bulan April sebesar US$ 20,66 per barel.
Sementara itu, harga minyak mentah global juga mulai menunjukkan penguatan. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juli 2020 misalnya, saat ini berada di level US$ 37,99 per barel. Meskipun turun 0,52% dibanding penutupan harga kemarin, harga ini lebih baik dari harga penutupan pada awal Mei 2020 yang berada di level US$ 19,78 per barel.
Baca Juga: Permintaan minyak yang pulih berpotensi mengangkat harga pada semester kedua 2020
Meski mayoritas saham emiten minyak dan gas (migas) hari ini terkoreksi, dalam sepekan dan sebulan perdagangan saham emiten migas mulai menghijau.
Saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) misalnya, menguat 7,69% dalam sebulan dan 3,28% dalam sepekan. Saham PT Elnusa Tbk (ELSA) juga demikian, menguat 5,66% dalam sebulan dan 10,89% dalam sepekan.
Saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menguat 10,53% dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menguat 9,78% dalam sepekan.
Baca Juga: Arab Saudi hentikan pemangkasan sukarela, harga minyak WTI turun hingga 2%
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai, kenaikan harga saham emiten migas merupakan imbas dari persepsi pasar terhadap potensi kinerja yang dihasilkan. Reza bilang, Dengan adanya pemberitaan mulai longgarnya lockdown di sejumlah negara serta rilis data-data ekonomi global (terutama Amerika Serikat yang masih baik) dan dipersepsikan positif, nantinya akan meningkatkan permintaan minyak. “Dari situ, maka harga minyak mampu kembali naik,” ujar Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (9/6).