Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun 2023, saham-saham lapis kedua mendominasi top gainers. Kenaikan saham-saham tersebut dinilai untuk mencari keuntungan jangka pendek.
Hingga Senin (9/1), tangga top gainers diisi saham PT Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk (AMIN), PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS), PT Batavia Prosperindo Tbk (BPTR), PT Jaya Agra Wattle Tbk (JAWA), PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT), dan PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS).
Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana menjelaskan saham-saham lapis dua merajai pasar pada pekan pertama perdagangan di 2023 disebabkan karena saham-saham lapis satu mengalami penurunan signifikan pada perdagangan pekan pertama 2023.
"Indeks LQ45 pada perdagangan Rabu (4/1) dan Kamis (5/1) mengalami total penurunan 3,27% sehingga menyebabkan perilaku investor melirik saham-saham selain lapis satu untuk mencari keuntungan short term," kata Raditya kepada Kontan.co.id, Senin (9/1).
Baca Juga: Top Gainers Didominasi Saham Lapis Kedua, Begini Kata Analis
Secara umum, dia menilai prospek saham lapis dua juga masih menarik. Hal ini seiring dengan saham-saham big caps yang juga masih tertekan. Namun ia menyarankan juga perlu memperhatikan disiplin dalam money dan risk management yang digunakan.
Raditya melihat dari beberapa emiten tersebut, saham TAYS memiliki prospek yang cukup menarik. Ini didorong dari fundamental yang solid didorong dari tambahan ekspor yang signifikan pada 2022.
Sebagai informasi, TAYS berhasil masuk ke 800 lebih modern chain Burlington di Amerika Serikat. Padahal sebelumnya baru menjangkau beberapa local grocery outlet kecil di sana.
Dia pun merekomendasikan buy TAYS dengan target harga Rp 800. Secara teknikal, TAYS berpotensi membuat pola inverted head and shoulder.
Baca Juga: IHSG Minus di Awal Tahun, Cek Prediksi Imbal Hasil Reksadana Saham Untuk 2023
Di luar daftar tersebut, saham KRYA juga dinilai menarik. "DER rendah jika dibandingkan dengan pesaing, bahkan BUMN Karya ditambah rasio profitabilitas tinggi," sebutnya.
Secara teknikal, Raditya melihat KRYA sudah mau memasuki area oversold-nya. Dia merekomendasikan buy KRYA dengan target harga Rp 750 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News