kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Saham Lapis Dua Melaju Kencang, Simak Prospeknya di Tahun 2026


Selasa, 23 Desember 2025 / 17:17 WIB
Saham Lapis Dua Melaju Kencang, Simak Prospeknya di Tahun 2026
ILUSTRASI. IDX SMC Liquid ungguli big caps di 2025. Analis memprediksi prospek saham lapis dua tetap atraktif di 2026 didorong sentimen positif. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IDX SMC likuid, sebagai indeks yang mengukur kinerja saham-saham berlikuiditas tinggi dengan kapitalisasi pasar kecil dan menengah mencuri perhatian pasar melalui pergerakan yang lebih agresif dibandingkan indeks saham berkapitalisasi besar. 

Hingga akhir tahun 2025 atau tepatnya pada penutupan perdagangan Senin (22/12/2025), performa indeks yang sering dikaitkan sebagai saham lapis dua ini melaju 15,95% year to date (ytd), jauh mengungguli indeks saham berkapitalisasi besar seperti LQ45 yang hanya mampu tumbuh 4% ytd. Kinerjanya pun tercatat melampaui pertumbuhan saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam indeks IDX BUMN20, yang sepanjang tahun 2025 hanya membukukan kenaikan sebesar 7,82% ytd

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi menerangkan kinerja IDX SMC Liquid yang menguat sekitar 16% ytd pada 2025 mencerminkan terjadinya rotasi minat investor ke saham lapis dua, seiring masih lebarnya diskon valuasi terhadap saham big caps

Baca Juga: IHSG Berpotensi Bergerak Sideways pada Rabu (24/12), Ini Rekomendasi Saham Analis

"Secara karakter, saham lapis dua memiliki beta yang lebih tinggi sehingga lebih sensitif terhadap perubahan sentimen makro, khususnya ekspektasi penurunan suku bunga," kata Imam kepada Kontan, Selasa (23/12/2025).

 Dalam lingkungan suku bunga yang cenderung turun, sektor-sektor seperti properti, konstruksi, consumer discretionary, serta emiten berbasis leverage menengah cenderung menjadi penerima manfaat utama karena penurunan biaya pendanaan dan potensi akselerasi pertumbuhan laba. Faktor inilah yang turut mendorong minat investor ke saham-saham SMC Liquid sepanjang 2025.

Memasuki 2026, prospek saham lapis dua diperkirakan masih atraktif dengan fokus pada sektor-sektor yang sensitif terhadap pelonggaran moneter, namun tetap selektif terhadap risiko sektoral. 

Di sisi komoditas, rencana pemangkasan produksi nikel dalam rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) 2026 berpotensi mengubah dinamika sektor nikel, di mana pengetatan suplai dapat menopang harga dan berdampak positif bagi emiten dengan cadangan berkualitas dan struktur biaya rendah, sementara smelter berisiko menghadapi tekanan margin akibat kenaikan harga bahan baku. 

Baca Juga: IHSG Turun 0,24% ke 8.624,8 Mengawali Perdagangan Selasa (23/12), Bursa Asia Naik

"Dengan karakter beta yang tinggi, saham lapis dua berpotensi memberikan kinerja relatif lebih baik dalam fase penurunan suku bunga, namun tetap rentan terhadap volatilitas sehingga pendekatan stock selection berbasis fundamental menjadi kunci pada 2026," ucap imam.

Senada, Analis BRI Danareksa Sekuritas Abida Massi Armand mengatakan prospek kinerja IDX SMC Liquid di tahun 2026 tetap atraktif dengan potensi kelanjutan tren penguatan yang melampaui saham berkapitalisasi besar. Prospek ini didorong oleh akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional pada kisaran 5% hingga 5,4%. 

Sentimen pendukung utama berasal dari ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter dengan proyeksi pemangkasan suku bunga BI Rate sebesar 50 basis poin yang dapat menurunkan biaya modal emiten, serta stimulus fiskal melalui program strategis pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menguntungkan sektor domestik. 

"Meskipun demikian, kinerja indeks akan dibatasi oleh faktor pemberat seperti fluktuasi nilai tukar rupiah yang diperkirakan berada di level rata-rata Rp 16.430 per serta risiko perlambatan volume perdagangan global akibat dinamika kebijakan tarif internasional," ujar Abida kepada Kontan, Selasa (23/12/2025).

Saham Penggerak Indeks

Abida juga memprediksi sejumlah saham dari sektor pertambangan mineral, ritel, dan konsumsi akan menjadi motor penggerak utama indeks seiring dengan berlanjutnya rotasi investor ke saham lapis dua yang masih memiliki diskon valuasi lebar dibandingkan saham blue chip

Emiten seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menjadi penggerak melalui eksposur pada hilirisasi komoditas strategis, sementara PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) diunggulkan berkat sensitivitasnya terhadap perbaikan daya beli masyarakat dan implementasi program stimulus sosial pemerintah. 

Selain itu, sektor telekomunikasi melalui emiten seperti PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) turut berperan penting sebagai penopang indeks karena fundamental yang solid dan peningkatan konsumsi data seluler nasional yang berkelanjutan.

Rekomendasi Saham

Abida membagikan sejumlah rekomendasi investasi yang difokuskan pada emiten dengan fundamental solid dan target harga jangka panjang yang signifikan. Pada sektor ritel dan konsumsi, Abida merekomendasikan buy MAPA dengan target harga di level Rp 800, sementara JPFA ditargetkan mencapai Rp 2.800 seiring dengan potensi peningkatan utilitas pabrik dari program pemenuhan gizi nasional. 

Investor juga disarankan mempertimbangkan EXCL dengan target harga Rp4.100 serta PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) pada target Rp 550 sebagai pilihan yang menawarkan perpaduan antara potensi pemulihan valuasi dan dividen yang stabil di tahun 2026

Selanjutnya: KAI Laporkan Okupansi Penumpang Kereta Capai 86% pada Periode Nataru

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Rabu 24 Desember 2025, Momentum Refleksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×