kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Saham Japfa (JPFA) menarik di tengah kenaikan harga ayam


Kamis, 20 Mei 2021 / 15:01 WIB
Saham Japfa (JPFA) menarik di tengah kenaikan harga ayam
ILUSTRASI. Japfa Comfeed (JPFA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 149,12% menjadi Rp 856,66 miliar.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga jual ayam membuat kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) tumbuh signifikan. Analis memproyeksikan kinerja JPFA akan tumbuh positif hingga akhir tahun. 

Berdasarkan laporan keuangan Japfa kuartal pertama 2021, emiten unggas ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 149,12% menjadi Rp 856,66 miliar. Sedangkan, perolehan pendapatan juga naik 11,5% menjadi Rp 10,76 triliun. 

Michael Filbery. Analis Phillip Sekuritas mengatakan, pendapatan JPFA naik karena ditunjang kenaikan rata-rata harga jual atawa average selling price (ASP) broiler dan day old chicken (DOC) sebesar 33,1% secara tahunan. "Terjadi penyesuaian pasokan parent stock (PS) dan DOC di pasar oleh pemerintah sepanjang kuartal pertama 2021, harga ayam jadi naik," kata Michael, Rabu (19/5). 

Michael memperkirakan kenaikan harga jual rata-rata ayam akan berlanjut di kuartal kedua 2021. Untuk harga broiler, Michael melihat akan menyentuh harga batas atas dari harga ditetapkan pemerintah. Kenaikan harga tersebut didukung oleh meningkatnya permintaan saat bulan Ramadan kemarin. Sealin itu, program culling yang masih berlanjut di kuartal pertama 2021 juga mendukung harga di kuartal selanjutnya. 

Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) targetkan pertumbuhan 10%-15% pada tahun ini

Kondisi harga ayam saat ini berbeda dari tahun lalu. Michael mencatat, pemerintah menginstruksikan penyesuaian pasokan melalui cutting hatching egg (HE) atau pembatasan jumlah umur tetas umur 18 hari sebanyak 41 juta HE di bulan Ramadan. "Langkah pemerintah tersebut mencegah volatilitas harga broiler sepanjang Januari hingga Mei dibandingkan dengan periode kuartal kedua dan ketiga tahun lalu," kata Michael. 

Sedangkan, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Emma A. Fauni mengatakan dalam risetnya setelah harga DOC naik signifikan di kuartal pertama 2021, maka harga berpotensi kembali normal dengan turun ke sekitar Rp 5.000 per ayam dari harga sekitar Rp 7.000 per ayam.  

"Perkiraan penghasilan kinerja di kuartal selanjutnya berpotensi di bawah kuartal pertama 2021 tetapi kinerja di sepanjang tahun ini akan meningkat," kata Emma. Namun, perlu dicatat, bahwa harga rata-rata DOC di pasar hingga Mei masih cukup tinggi di tingkat yang sama seperti di kuartal pertama 2021. Sehingga hal ini menyiratkan pendapatan pendapatan JPFA di sepanjang tahun ini condong akan lebih tinggi dari tahun lalu. 

Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) bidik kenaikan penjualan hingga 15% pada 2021

Namun, penjualan pakan ternak JPFA di kuartal pertama 2021 menurun 1,6% secara tahunan. Sementara, secara kuartalan penjualan pakan ternak berhasil tumbuh 13,5%. Michael melihat meski secara tahunan penjualan pakan ternak menurun, tetapi pertumbuhan penjualan secara kurtalan menunjukkan bahwa JPFA berhasil melewati tekanan biaya produksi pakan ternak yang meningkat. 

Ternyata, harga bahan baku produksi pakan ternak, yaitu kacang kedelai dan jagung yang naik, mendorong JPFA meningkatkan ASP sebesar 8,1% secara kuartalan. "JPFA berhasil melewatkan cost dan margin kepada customer, dapat dilihat margin laba operasi meningkat di kuartal pertama 2021 menjadi 22,7% lebih tinggi dibandingkan kuartal IV-2020 sebesar 20,9%," kata Michael. 

Namun, jika kenaikan kedelai masih berlanjut, maka ke depan pertumbuhan margin JPFA bisa tertekan. 

Emma mencatat persediaan JPFA meningkat 32% di kuartal I-2021 karena persediaan jagung melimpah seiring musim panen. Meski begitu, Emma tetap meyakini bahwa JPFA mampu menjaga margin pakan ternak dengan hati-hati terhadap kenaikan harga bahan baku.

Michael merekomendasikan beli saham JPFA dengan target harga Rp 2.250 yang mencerminkan target P/E 2021 sebesar 10,3 kali dan EV/EBITDA 2021 sebesar 6,7 kali. Kompak Emma juga merekomendasikan beli saham JPFA dengan target harga Rp 3.000. Sementara, analis Aldiracita Sekuritas Timothy Gracianov juga merekomendasikan beli di target harga Rp 2.600.

Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) siapkan belanja modal sebesar Rp 1,9 triliun pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×