Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. The Federal Reserve resmi menaikkan suku bunga acuan bulan ini. Beberapa indikasi mengatakan bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) bisa menaikkan suku bunganya lagi sebanyak tiga kali tahun depan. Meski demikian, beberapa analis menilai bahwa kenaikan Fed Fund Rate sudah diantisipasi oleh pasar.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan bahwa saat ini kenaikan suku bunga AS hanya berpengaruh pada nilai tukar saja. Hal ini dibuktikan dengan pasar obligasi yang masih cukup tinggi dengan yield yang bisa bersaing.
"Kalau saya lihat indikasi pengaruhnya tidak terlalu besar sekali ke Indonesia, ada pelemahan sedikit di nilai tukar tapi tidak signifikan," kata Hans Kwee, Kamis (14/12).
Hans menilai, setelah kenaikan suku bunga acuan AS, Bank Indonesia punya kecenderungan untuk mempertahankan suku bunganya, sehingga instrumen saham akan menjadi lebih menarik ketimbang instrumen bond. Hal ini karena harga obligasi biasanya akan naik jika suku bunga turun.
Terkait dengan sektor saham pilihan, Hans memilih sektor saham perbankan dan juga sektor saham konstruksi yang menurutnya akan mencatat kinerja yang bagus tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News