Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Proses penjatahan initial public offering (IPO) PT Bali Towerindo Sentra telah usai. Harga pelaksanaan IPO ini ditetapkan pada level Rp 400 per saham.
"Sebagian besar diserap oleh investor individu, lebih dari 80%," ujar Shiantaraga, Direktur RHB OSK Securities Indonesia, kepada KONTAN, (11/3). Shiantaraga menambahkan, 100% investor ritel yang menyerap saham itu merupakan investor lokal.
Jumlah saham yang ditawarkan tidak mengalami downsize, tetap 88 juta saham baru atau setara dengan 14,72% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan setelah IPO. Dengan harga pelaksanaan Rp 400 per saham, berarti perusahaan menara ini bakal meraup dana segar sekitar Rp 35,2 miliar.
Bali Towerindo juga menerbitkan 176 juta waran seri I, atau mewakili 34,52% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebelum IPO. Setiap pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham penjatahan akan mendapat dua waran I.
Periode pelaksanaan dimulai enam bulan usai pencatatan atau 13 September 2014 sampai 12 Maret 2019. Melalui penerbitan waran ini, Bali Towerindo mampu memperoleh duit segar tambahan Rp 70,4 juta. Adapun pencatatan perdana di bursa atau listing IPO Bali Towerindo bakal dilaksanakan Kamis, (13/3).
Namun, Shiantaraga enggan merinci lebih lanjut apakah IPO ini mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed. "Tapi yang jelas, kalau dari pooling oversubscribed-nya 100 kali," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News