kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham fundamental bagus rontok, berikut yang masih layak dikoleksi


Minggu, 29 April 2018 / 22:06 WIB
Saham fundamental bagus rontok, berikut yang masih layak dikoleksi
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bergerak di zona merah pada April 2018. Bahkan pada akhir bulan ini, IHSG menjebol level psikologis pasar yaitu 6.000. Meskipun rebound di sesi penutupan Jumat (27/4), IHSG masih berada di bawah 6.000, tepatnya 5.919,23.

Penurunan tak terelakkan terjadi pada saham-saham dengan fundamental yang terbilang baik. Kepala Riset PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, cukup banyak saham dengan fundamental baik, namun jatuh, lantaran pelemahan melanda pasar keuangan, khususnya pasar saham.

"Mulai dari BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, BBTN, GGRM, TLKM, WSKT, UNTR, BRPT dan MARK," ungkap Edwin kepada KONTAN, Minggu (29/4).

Meskipun tergerus, kata Edwin, saham-saham tersebut dianggap masih undervalue. Hal ini didukung kondisi fundamental saham-saham tersebut yang masih kuat. Dengan begitu, meskipun sahamnya melorot, investor dinilai masih layak untuk masuk ke beberapa saham tersebut. "Investor boleh masuk sekarang, dengan cara cicil beli," ujarnya.

Ia menyebutkan target harga sejumlah saham hingga akhir tahun ini, di antaranya, UNTR (41.000), BRPT (3.000), MARK (2.000), SRIL (448), ADHI (2.800), BBNI (10.900), TINS (1.325), BBCA (23.000), HRUM (3.400), INCO (4.000), GGRM (89.000), ASII (9.350), ANTM (1.200), BBRI (4.100), PTBA (3.900), AKRA (7.200), PGAS (3.000), ITMG (35.600) dan BBTN (4.300).

Analis Erdikha Elit Sekuritas Okky Jonathan Siahaan mengatakan, pasar saham Indonesia secara fundamental masih baik. Laporan keuangan emiten, rata-rata mencatatkan pertumbuhan laba.

Hanya saja, kata Okky, karena faktor eksternal, investor asing justru keluar dari pasar saham domestik. "Untuk long term, saham-saham yang perlu dicermati dan boleh dibeli adalah HOKI, UNVR dan TLKM. Secara fundamental baik dan core bisnis-nya consumer," sarannya.

Okky menambahkan, menjelang Lebaran, ketiga saham tersebut memiliki prospek penerimaan yang baik. "Pendapatan mereka bisa naik lebih dari ekspektasi," jelasnya.

Sementara, Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan, ada banyak saham dengan fundamental baik namun jatuh sepekan lalu, termasuk saham blue chip. Meskipun jatuh, saham seperti UNVR, TLKM, AUTO patut dilirik saat ini.

"Itu bagus-bagus, dan mereka ada di bawah harga wajar. Ketiganya recomended, itu masih gede (potensi untung), blue chip pula kelasnya dan penggerak IHSG," kata Kiswoyo kepada KONTAN, Minggu (29/4).

Ia menyebutkan, target harga saham TLKM di level Rp 5.000 per saham, di mana saat ini saham tersebut berada di kisaran Rp 3.000. Sehingga potensi keuntungan sekitar 20% untuk 12 bulan ke depan.

Kemudian, saham UNVR dengan target harga Rp 63.000, memilki potensi keuntungan 30%. Lalu, saham AUTO dengan target harga Rp 10.000, menyimpan potensi keuntungan sebesar 30%.

"Mereka masih murah, kalau dulu TLKM sempat mencapai harga Rp 5.000, sedangkan AUTO harga tertinggi pernah ke level Rp 9.000, dan UNVR belum perah mencapai level Rp 63.000," paparnya.

Kiswoyo mengatakan, sekarang waktu yang tepat untuk investor masuk ke saham-saham tersebut, khususnya saham blue chip. "Kalau IHSG turun begini, belinya saham blue chip, jangan beli saham yang lain. Ini karena, kalau IHSG naik, yang duluan naik saham blue chip sedangkan yang lain belum tentu," sarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×