kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Saham emiten teknologi melambung, begini rekomendasi analis


Selasa, 08 Juni 2021 / 07:30 WIB
Saham emiten teknologi melambung, begini rekomendasi analis


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Secara umum, perkembangan transaksi digital dan e-commerce yang terus meningkat membuat saham-saham berbasis teknologi mendapatkan sentimen positif akan adanya kenaikan kinerja keuangan sepanjang pandemi Covid-19. Seperti yang diketahui di masa pandemi ini masyarakat dibatasi aktivitasnya ditambah lagi era digital yang terus berkembang membuat masyarakat lebih memilih layanan digital untuk bertransaksi.

William melanjutkan bahwa menilik pada kinerja perusahaan-perusahaan teknologi, kenaikan harga saham yang terjadi dinilai terlalu mahal. "Price to earning ratio (PER) sudah sampai ratusan kali dan di luar itu saham yang secara teknikal hanya menguat terus dan tanpa koreksi itu memiliki risiko yang tinggi," kata dia.

Karenanya, William menilai saham-saham teknologi yang menarik untuk diamati yakni PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI). Sebabnya, kedua emiten tersebut saat ini dalam kategori tertinggal sehingga bisa menjadi pilihan.

William merekomendasikan beli MTDL dengan target harga Rp 1.800 per saham-Rp 2.000 per saham dan WIFI pada level harga Rp 1.300 per saham-Rp 1.500 per saham.

Baca Juga: Sektor teknologi melonjak 13% meski IHSG turun, ini saham-saham dengan gain terbesar

Sementara Dustin menilai bahwa secara teknikal banyak emiten teknologi yang tidak memiliki volume perdagangan yang cukup likuid. Sehingga, cukup sulit untuk mencari saham yang baik untuk jadi pilihan trading.

Hanya saja, dia melihat MLPT dapat diperhatikan karena secara teknikal emiten jaringan Lippo Group tersebut masih tertahan di atas EMA 24 dan sempat menyentuh EMA 90. Namun harga berbalik menguat dan mencoba menyentuh level resistance di level 2.090.

Di sisi lain, dari kinerja keuangan emiten juga baik di tahun 2020 dengan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 9,37% yoy dan laba bersih yang meningkat sebesar 25,68% yoy. Karenanya, MLPT bisa dijadikan pilihan trading jangka pendek.

Dustin merekomendasikan investor bisa menggunakan strategi buy on weakness di level Rp 2.090 untuk target harga pertama MLPT. "Namun kalau Rp 2.090 bisa dicapai mungkin target harga selanjutnya ada di level Rp 2.590," tutupnya.

Baca Juga: Jadi perusahaan supply chain, Zebra Nusantara (ZBRA) akan ditopang DNR Corporation

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×