Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Banyak tantangan yang bakal dihadapi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun 2014 ini. Mulai dari sentimen luar negeri, makro dalam negeri, hingga isu politik.
Tapi, ada beberapa saham dari sektor tertentu yang layak dicermati di tengah beredarnya sentimen-sentimen tersebut. Menurut Alfred Nainggolan, analis Buana Capital, saham dari sektor infrastruktur jalan tol layak dicermati sepanjang tahun kuda kayu ini. "Cermati saham JSMR, CMNP, dan META," tulis Alfred dalam risetnya yang diterima KONTAN.
Alasannya, tarif tol telah disesuaikan sekitar 6%-7% sebagai respon atas kenaikan inflasi Indonesia Oktober 2013 lalu. Rata-rata pertumbuhan kendaraan roda empat sebesar 10% setiap tahunnya juga berkorelasi positif dengan prospek ketiga saham tersebut. Pasalnya, dua kombinasi itu bakal meningkatkan pendapatan emiten infrastruktur jalan tol mulai tahun ini.
Namun, dari ketiga saham tersebut, Alfred menempatkan CMNP dalam daftar rekomendasi teratas. Soalnya, valuasi CMNP lebih murah dibanding dua saham lainnya, yaitu dengan posisi perkiraan PER 13,3 kali pada 2014 dan DER 0,5 kali.
Sektor kedua yang menjadi rekomendasi Alfred adalah transportasi, khususnya TAXI dan ASSA. Tahun ini, earning per share (EPS) khusus dari sektor ini saja terbilang pesat sekitar 38%. Soalnya, alat transportasi massal, khususnya di Jakarta, masih kurang sehingga taksi masih menjadi pilihan utama. Biaya parkir mobil pribadi juga semakin mahal sehingga memaksa orang lebih memilih menggunakan taksi.
"Kami menyukai keduanya. Kinerja TAXI tumbuh pesat dengan peningkatan layanan yang diberikan. Valuasi ASSA juga murah, proyeksi PER 7,8 kali untuk tahun ini," tutur Alfred.
Sektor terakhir adalah crude palm oil (CPO). Harga komoditas CPO tahun ini diproyeksikan meningkat 20% year on year menjadi RM 2.900/ton.
Dari sektor ini, Alfred merekomendasikan saham AALI mengingat emiten ini masih menjadi market leader di sektornya. "Harga CPO AALI juga masih menjadi benchmark bagi emiten lainnya di Indonesia," pungkas Alfred.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News