kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.623   13,00   0,08%
  • IDX 6.936   103,30   1,51%
  • KOMPAS100 1.005   17,47   1,77%
  • LQ45 780   14,92   1,95%
  • ISSI 220   2,04   0,94%
  • IDX30 405   7,88   1,99%
  • IDXHIDIV20 477   9,71   2,08%
  • IDX80 113   1,79   1,61%
  • IDXV30 116   1,59   1,39%
  • IDXQ30 132   2,83   2,19%

Saham BNBR di ELTY Terancam Terdilusi 50%


Selasa, 20 Juli 2010 / 14:37 WIB


Reporter: Abdul Wahid Fauzi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bagaikan makan buah simalakama. Istilah ini sangat cocok ditujukan kepada BNBR yang tengah mengalami dilema.

Sebagai gambaran, saat ini, kepemilikan saham BNBR di PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) terancam terdelusi. Apalagi, hingga saat ini, BNBR belum juga memutuskan apakah akan ikut berpartisipasi dalam penerbitan saham baru alias rights issue yang dilakukan ELTY. Padahal, rights issue akan kelar pada esok hari (21/7).

"Hingga saat ini belum ada keputusan, kami masih terus melakukan diskusi internal," kata Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno. Menurut Eddy, jika ikut rights issue ELTY, BNBR harus segera mencari pendanaan eksternal.

Yang menjadi pertimbangan, jika BNBR menambah pinjaman, jumlah utangnya akan terus membengkak yang secara otomatis akan membebani neraca keuangan perseroan. Padahal, BNBR berniat memperkecil jumlah utangnya. "Kami berencana memperkecil jumlah utang jangka pendek dan sejumlah repo yang ada," ungkapnya.

Sebaliknya, jika BNBR memutuskan tak ikut berpartisipasi, kepemilikan BNBR pada perusahaan properti Grup Bakrie ini akan terdilusi. Asal tahu saja, rights issue ELTY ini memiliki dampak dilusi sebesar 50%. Artinya, saham BNBR di ELTY pasca-rights issue hanya akan tinggal 10% dari kepemilikan saat ini sebesar 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×