kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Big Caps Perbankan Bisa Mulai Dikoleksi Saat IHSG Bearish, Begini Caranya


Senin, 17 Oktober 2022 / 09:23 WIB
Saham Big Caps Perbankan Bisa Mulai Dikoleksi Saat IHSG Bearish, Begini Caranya
Layanan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI).? Saham Big Caps Perbankan Bisa Mulai Dikoleksi Saat IHSG Bearish, Begini Caranya.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

Menurutnya, prospek ke depan akan bagus terutama bank dengan likuditas besar. Apalagi laba bersih empat bank besar tersebut juga masih baik meski pertumbuhan ekonomi Indonesia tengah melambat.

Senada, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga menyarankan untuk mulai mencicil beli saham BBCA, BBNI, BMRI dan BBRI. Tetapi ia mengingatkan agar pembelian jangan dalam jumlah besar karena masih potensi untuk terkoreksi lagi.

"Kalau melihat IHSG yang sudah koreksi menyentuh level Rp 6.800, ini sudah saatnya melakukan cicil beli tetapi tidak dalam jumlah yang banyak, perlahan-lahan dulu," ujarnya.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Rebound pada Senin (17/10), Intip Rekomendasi Saham Pilihan

Secara fundamental, Nico melihat prospek bisnis bank-bank besar masih berpotensi ciamik hingga tahun depan. Hal itu karena bank besar itu sudah punya pangsa pasarnya masing-masing, pengelolaan tingkat resiko yang memadai, dan pertumbuhan kreditnya semakin meningkat.

Walaupun kinerja keuangan tidak langsung seiring sejalan dengan pergerakan harga saham, namun Nico yakin bahwa harga saham tersebut cepat atau lambat akan mengikuti perkembangan fundamentalnya.

Adapun koreksi yang terjadi saat ini menurutnya suatu hal yang wajar di tengah perkembangan situasi ekonomi global.

 

Handiman Soetoyo, Analis Mirae Asset Sekuritas, memperkirakan kinerja empat bank besar di kuartal III akan tumbuh solid. Laba BBRI, BMRI, dan BBNI bahkan ditaksir akan melampaui proyeksi konsensus.

Baca Juga: Credit Suisse Diprediksi Kekurangan Modal Setara US$ 8 Miliar pada 2024

Ia memprediksi laba bersih BBCA mencapai Rp 28,7 triliun dan marginnya ditaksir akan mulai meningkat karena punya loan to deposit ratio (LDR) rendah.

Ia menargetkan laba BRRI mencapai Rp 39,9 triliun, terdorong kehadiran usaha PNM dan Pegadaian. Sedangkan laba BMRI, lanjut Handiman, akan mencapai Rp 30,2 triliun akibat ekspansi kredit dan BBNI meraup Rp 13,3 triliun.

Mirae Asset Sekuritas yakin, alokasi dana pencadangan kuat dapat membantu bank-bank besar itu menjaga cost of credit (CoC) tetap stabil ke depan. Oleh karena itu, Handiman mempertahankan rating Overweight di sektor perbankan dengan BBRI, BMRI dan BBCA sebagai pilihan utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×