Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
Kalau dihitung sepekan lalu hari yang lalu (3 Februari 2020), harga saham BBRI saat ini sudah naik 2,02 % dibanding harga saat itu (Rp 4.460). Begitu pula, jika kita hitung sejak 30 hari yang lalu (10 Januari 2020), harga saham emiten ini sudah naik 3,17%, dari semula (Rp 4.410).
Adapun sejak setahun lalu (10 Februari 2019) harga saham BBRI naik 15.78% dari harga saat itu (Rp 3.930).
Yang jelas, dengan laba bersih per saham (earning per share/EPS) sebesar Rp 279, maka rasio harga terhadap laba bersih (price to earning ratio/PER) saham ini baru 16,31 kali.
Angka PER itu masih lebih kecil ketimbang emiten super big cap "pesaing" terdekat, saham Bank Central Asia (BBCA), yang angka PER-nya sudah mencapai 29,89 kali.
Oh, iya, angka rasio harga terhadap nilai buku saham BBRI (price to book value/PBV) adalah 2,72 kali. Bandingkan dengan BBCA yang sudah mencapai 4,49 kali.
- Jika virus corona berlalu, analis ini prediksikan IHSG berpeluang rally
- IHSG naik pas-pasan, asing melego dua saham big cap ini
- Analis proyeksikan IHSG menguat hari ini, berikut sentimen pendorongnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News