Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham bank besar berguguran hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) pada penutupan perdagangan awal pekan ini setelah libur panjang.
Tumbangnya saham-saham bank besar yang menjadi top losers membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 4,42% ke leve Rp 6.909,75 pada Senin (9/5).
Berdasarkan data RTI, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sama-sama anjlok hingga ARB sebesar 6,98% ke level Rp 8.325 dan Rp 4.530.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merosot 6,46% ke level Rp 7.600 dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tergelincir 4,34% ke level Rp 8.825.
Baca Juga: Sejumlah Saham Big Caps Bertumbangan, Simak Rekomendasi dari Analis
Investor asing mencatat net sell Rp 2,59 triliun di seluruh pasar. Asing melakukan penjualan bersih Rp 1,3 triliun di saham BBCA, Rp 687 miliar pada BBRI, Rp 131 miliar pada BMRI dan Rp 71,21 miliar pada BBNI.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memandang penurunan tajam saham bank-bank besar ini hanya bersifat sementara di tengah tekanan ketidakpastian global yang masih besar."Kehati-hatian masih menjadi hal penting saat ini," katanya pada KONTAN, Senin (9/5).
Ia menekankan, prospek suatu saham tidak bisa hanya dilihat dari keluarnya asing, tetapi juga harus memperhatikan fundamental perbankan. Selama fundamental dalam keadaan yang baik dan solid, dia melihat potensi valuasi untuk jangka panjang masih terbuka lebar.
Nico memang melihat bahwa tekanan pada saham perbankan ini akan mengikuti ketidakpastian yang tercipta di pasar. Tetapi selama fundamental perusahaan bagus dan pemulihan perekonomian nasional berlanjut, ia menyakini tekanan bisa diredam meski masih butuh waktu.
Dengan begitu, Nico memperkirakan harga saham bank-bank besar ini akan kembali pulih. Bahkan menurutnya, penurunan ini justru jadi kesempatan yang baik investor untuk melakukan pembelian. Ia pun masih mempertahakan target harganya untuk BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI masing-masing Rp 8.359, Rp 5.199, Rp 9.169, dan Rp 9.191 tahun ini.
Baca Juga: Kino Indonesia Bukukan Pertumbuhan Kinerja pada Kuartal I, Ini Rekomendasi Saham KINO
Sementara Analis Senior CSA Research Intitute Rea Priyambada melihat rontoknya saham-saham big bank merupakan imbas dari pasar saham global yang memang cenderung mengalami pelemahan seiring dengan berbagai sentimen.
Sentimen negatif masih mewarnai pasar global mulai dari perang Rusia-Ukraina yang belum usai, kembali merebaknya kasus Covid-19 di berbagai negara, munculnya penyakit hepatitis yang belum diketahui asalnya, serta penurunan harga komoditas. Ditambah lagi dengan kenaikan suku bunga The Fed.