kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.058   73,96   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,96   1,34%
  • LQ45 829   11,79   1,44%
  • ISSI 213   1,14   0,54%
  • IDX30 423   7,19   1,73%
  • IDXHIDIV20 510   7,90   1,57%
  • IDX80 120   1,68   1,41%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 141   2,08   1,50%

Sejumlah Saham Big Caps Bertumbangan, Simak Rekomendasi dari Analis


Senin, 09 Mei 2022 / 18:45 WIB
Sejumlah Saham Big Caps Bertumbangan, Simak Rekomendasi dari Analis
ILUSTRASI. Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa dengan kapitalisasi jumbo tidak mampu keluar dari zona merah sepanjang perdagangan hari ini Senin (9/5). Hal ini beriringan dengan melemah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 4,42% atau 319,16 poin ke level 6.909,75.

Berdasarkan data RTI, saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ditutup anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB). BBCA melemah 525 poin atau 6,46% menuju Rp 7.600.

Bahkan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang sama-sama anjlok sebesar 6,98% hingga ARB dan menjadi top losers pada perdagangan hari ini. BMRI turun ke level Rp 8.325 per saham dan BBRI menuju Rp 4.530.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menuturkan bilang pelemahan yang terjadi secara agresif ini menjadi peluang bagi pelaku pasar untuk berburu saham dengan kinerja yang masih apik dengan harga lebih menarik karena ada peluang untuk rebound.

Baca Juga: IHSG Turun dari Level 7.000, Berpotensi Teknikal Rebound

Menurutnya, dalam waktu dekat IHSG masih ada kemungkinan terjadi technical rebound setelah koreksi yang agresif ini dan kembali ke atas level 7.000. Sementara untuk jangka menengah akan melihat seberapa efektif dampak atas kenaikan suku bunga oleh The Fed terhadap pengendalian inflasi.

"Ini menjadi peluang bagi pelaku pasar untuk berburu saham dengan kinerja yang masih bertumbuh dengan harga yang lebih menarik. Selain itu, juga adanya rebound akan menjadi kesempatan untuk melakukan trading jangka pendek," jelas Ivan kepada Kontan, Senin (9/5).

Senada, Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana merekomendasikan buy on weakness pada saham dengan kapitalisasi jumbo yang terpaksa tumbang hari ini. Dia menilai koreksi akibat suku bunga umumnya pendek.

"Buy on weakness, efek dari kenaikan suku bunga umumnya pendek, fundamental emiten masih sangat menjanjikan," ucapnya saat dihubungi Kontan, Senin (9/5).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×