kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Saham Bakrie masih banyak yang diluar zona gocap


Minggu, 05 Februari 2017 / 21:22 WIB
Saham Bakrie masih banyak yang diluar zona gocap


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sejak keluar dari zona gocap, Saham emiten Grup Bakrie masih mampu bertahan di atas zona tersebut. Jika dibandingkan dengan hari transaksi 3 Februari 2016, dari sepuluh saham yang ada dalam grup tersebut, enam di antaranya sudah berada di atas level harga Rp 50 per saham setidaknya pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (3/2).

Pertama, jelas saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan akhir pekan ini telah memberikan gain hingga double digit. Bahkan, saham ini masuk ke dalam daftar LQ45.

Ada juga saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) yang saat ini harganya masing-masing berada pada level Rp 139 dan Rp 85 per saham. Keduanya malah sempat masuk unusual market activity (UMA) belum lama ini.

Demikian pula dengan saham PT Bakrie Plantations Tbk (UNSP) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang keluar dari zona saham tersebut. Keduanya masing-masing berada pada level Rp 71 dan Rp 75 per saham.

Jadi, tinggal tinggal dua saham emiten Grup Bakrie lagi yang masih betah di zona saham gocap. Mereka adalah, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL). Sementara, saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) dan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) sudah sejak lama berada di luar zona saham gocap.

"Ini karena adanya sentimen antar grup," kata analis First Asia Capital David Sutyanto kepada KONTAN. BUMI menjadi pemicu kenaikan tersebut.

Namun, lanjut David, kewaspadaan tetap harus dijaga, jangan latah lalu buru-buru masuk ke saham tersebut. Sebab, ada sejumlah saham yang sejatinya tidak terkait dengan sentimen kembali memanasnya industri batubara.

Selain itu, cermati juga soal valuasi dan historis fundamentalnya. Sejumlah saham Grup Bakrie seperti UNSP punya price to book value (PBV) yang murah. "Tapi, track record fundamental beberapa waktu ke belakang juga tidak bisa dikesampingkan," imbuh David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×