Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham AS menutup perdagangan pekan ini dengan pergerakan mendatar dalam sesi yang cenderung tenang pada Jumat. S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mencatat penurunan mingguan, sementara Nasdaq melanjutkan tren positifnya dengan kenaikan mingguan keempat berturut-turut.
Broadcom (AVGO.O) melonjak hingga 24% setelah perusahaan memproyeksikan pendapatan kuartalan yang melampaui ekspektasi Wall Street.
Broadcom juga memperkirakan pertumbuhan signifikan dalam permintaan chip AI khusus selama beberapa tahun mendatang. Kinerja ini berhasil membawa kapitalisasi pasar Broadcom melewati angka psikologis US$1 triliun untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Broadcom dan Saham Chip Mendongkrak Wall Street pada Jumat (13/12)
Kinerja Saham di Sektor Semikonduktor
Di sektor semikonduktor, saham Marvell Technology (MRVL.O), yang juga berkompetisi di bidang chip AI, naik 10,8%, sementara Nvidia (NVDA.O), pemimpin pasar AI, justru melemah 2,2%. Namun, indeks semikonduktor SOX mencatat kenaikan 3,2%.
Nasdaq berhasil menembus angka 20.000 untuk pertama kalinya pada Rabu, berkat dorongan dari saham teknologi. Momentum ini diperkuat oleh laporan inflasi yang sesuai dengan ekspektasi, yang mengukuhkan peluang Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan mendatang.
Menurut alat pemantau CME FedWatch, 97% trader memperkirakan pemangkasan suku bunga pada pertemuan Fed 17-18 Desember, meskipun peluang jeda pada Januari tetap tinggi.
Pergerakan Indeks Utama
Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 86,06 poin (0,20%) ke 43.828,06. S&P 500 (.SPX) turun 0,16 poin (0,00%) ke 6.051,09. Nasdaq Composite (.IXIC) naik 23,88 poin (0,12%) ke 19.926,72.
Meskipun S&P 500 dan Dow melemah secara mingguan, Nasdaq terus menguat, didukung oleh minat tinggi terhadap saham teknologi yang diuntungkan oleh tren kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Broadcom Capai Valuasi US$1 Triliun Berkat Prediksi Melonjaknya Permintaan Chip AI
Performa Saham Individu
RH (RH.N) mencatat kenaikan signifikan sebesar 16,95% setelah melaporkan peningkatan pendapatan bersih pada kuartal ketiga. Sebaliknya, D.R. Horton (DHI.N) mengalami penurunan 0,89% setelah J.P. Morgan menurunkan peringkatnya menjadi "underweight."
Imbal hasil obligasi AS meningkat di semua tenor, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun mencapai level tertinggi tiga minggu. Jay Hatfield, CEO Infrastructure Capital Management, menyebut bahwa penjualan obligasi berbasis suku bunga menjadi tren dominan, sementara saham-saham teknologi melanjutkan reli.
Di sisi lain, sentimen investor juga terdorong oleh optimisme terkait kebijakan pro-bisnis yang diharapkan dari Donald Trump setelah kemenangannya dalam pemilu presiden.
Volume Perdagangan dan Rasio Kenaikan
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 12,56 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 14,03 miliar dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Baca Juga: Wall Street Naik, Perkiraan Kinerja Broadcom yang Optimistis Mengangkat Saham Chip
Rasio penurunan terhadap kenaikan saham mencapai 2,23 banding 1 di NYSE. S&P 500 mencatat delapan saham dengan harga tertinggi 52-minggu, sementara 15 saham mencatat harga terendah.
Nasdaq Composite mencatat 75 saham dengan harga tertinggi baru, sedangkan 199 saham menyentuh harga terendah.
Selanjutnya: Promo JSM Alfamart 13-15 Desember 2024, Es Krim Magnum Diskon Rp 10.000
Menarik Dibaca: Promo JSM Alfamart 13-15 Desember 2024, Es Krim Magnum Diskon Rp 10.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News