Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks S&P 500 dan Nasdaq bergerak datar pada Rabu (29/1) karena penurunan saham raksasa teknologi Apple dan Nvidia membatasi kenaikan lebih luas.
Investor kini menanti keputusan suku bunga dari Federal Reserve AS yang akan diumumkan pada sore hari waktu setempat.
Pasar secara luas memperkirakan bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pinjaman dalam keputusannya yang dijadwalkan pada pukul 14.00 ET.
"Tanpa kejelasan mengenai dampak makroekonomi dari berbagai kebijakan pemerintah, terutama tarif perdagangan, serta kebijakan pajak dan tenaga kerja terkait imigrasi, kami memperkirakan The Fed akan memberikan panduan yang terbatas hari ini," tulis ekonom Goldman Sachs dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Bank of Canada Pangkas Suku Bunga, Peringatkan Dampak Perang Tarif yang Merugikan
Melansir Reuters, pukul 09:46 waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average naik 23,73 poin atau 0,05% menjadi 44.874,08.
Sementara itu, S&P 500 turun 16,71 poin atau 0,26% menjadi 6.052,02, dan Nasdaq Composite merosot 112,68 poin atau 0,53% ke level 19.628,68.
Enam dari 11 sektor di S&P 500 mengalami pelemahan, dengan sektor teknologi memimpin penurunan sebesar 1,1%.
Saham Teknologi Tertekan
Saham Nvidia anjlok 3,3% setelah sebelumnya naik hampir 9% pada Selasa (28/1). Sahamnya mendapat tekanan pada Senin setelah startup China DeepSeek meluncurkan model AI yang diklaim lebih hemat biaya dan bisa berjalan di chip yang kurang canggih dibandingkan OpenAI.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Datar Rabu (29/1), Menjelang Keputusan Suku Bunga The Fed
Saham Apple turun 1,1% setelah perusahaan pialang Oppenheimer menurunkan peringkat sahamnya dari "outperform" menjadi "perform".
Perusahaan pembuat iPhone ini dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartalan akhir pekan ini.
Dari 112 perusahaan di indeks S&P 500 yang telah melaporkan kinerjanya sejauh ini, sekitar 75,9% melaporkan hasil yang melampaui ekspektasi analis, menurut data dari LSEG.
Kinerja Saham Semikonduktor
Di sisi lain, saham perusahaan semikonduktor dan peralatan terkait mengalami kenaikan setelah perusahaan Belanda ASML melaporkan pemesanan kuartal keempat sebesar 7,09 miliar euro (US$7,39 miliar), jauh di atas ekspektasi.
Baca Juga: Trump Tetap Akan Mengenakan Tarif 25% ke Kanada dan Meksiko Mulai 1 Februari
Saham KLA Corp naik 1,5%, Applied Materials naik 1,3%, Lam Research bertambah 0,5%, dan Micron Technology naik 1,1% dalam perdagangan pagi.
Pada sesi sebelumnya, Nasdaq melonjak 2%, sedangkan S&P 500 naik hampir 1% karena Nvidia dan saham teknologi terkait kecerdasan buatan (AI) berhasil bangkit dari tekanan besar awal pekan ini.
Kekhawatiran Tarif AS dan Data Inflasi
Pasar masih cemas terkait rencana tarif perdagangan yang diajukan Presiden AS Donald Trump, yang dikhawatirkan dapat meningkatkan tekanan inflasi dan memperlambat pemotongan suku bunga.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk bulan Desember, yang merupakan indikator penting dalam mengukur inflasi, dijadwalkan rilis pada Jumat mendatang.
Laporan Kinerja Perusahaan
Di antara laporan kinerja emiten, saham T-Mobile melonjak 7,4% setelah perusahaan memperkirakan pertumbuhan jumlah pelanggan tahunan yang lebih tinggi dari perkiraan, berkat meningkatnya permintaan atas paket premium 5G yang terjangkau.
Baca Juga: Wall Street Perkasa: Indeks Nasdaq Melonjak 2% Ditopang Rebound Saham Teknologi
Sementara itu, saham Danaher merosot 7,7% setelah perusahaan ilmu hayati ini gagal mencapai ekspektasi laba kuartal keempat akibat lemahnya permintaan alat dan layanan untuk pengembangan obat dari klien di sektor bioteknologi dan farmasi.
Investor juga menanti laporan keuangan dari raksasa teknologi "Magnificent 7", yaitu Microsoft, Meta (induk perusahaan Facebook), dan Tesla, yang akan diumumkan setelah pasar tutup.
Saham perusahaan keamanan siber dan layanan cloud F5 melonjak 5,1% setelah memproyeksikan pendapatan kuartal kedua di atas perkiraan dan melaporkan pendapatan kuartal pertama yang lebih baik dari ekspektasi.
Selanjutnya: BMAD Impor Baja HRC Naik, Begini Respons Steel Pipe Industry Indonesia (ISSP)
Menarik Dibaca: Kejatuhan Pasar Terjadi Februari 2025, Robert Kiyosaki Sebut Aset Ini bakal Meledak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News