Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah akhirnya tunduk di hadapan dollar AS setelah pekan ini mencatat beberapa penguatan signifikan.
Di pasar spot, Jumat (30/10) nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS tergerus 0,48% dibanding sehari sebelumnya di level Rp 13.684. Selama sepekan rupiah melemah 0,37%.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan nilai tukar rupiah anjlok 0,6% dibanding sehari sebelumnya di Rp 13.639 per dollar AS serta terkikis 1% dalam sepekan terakhir.
Vidi Yuliansyah, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan nilai tukar rupiah sempat terdorong oleh memburuknya data ekonomi AS. Hal ini membuat pelaku pasar pesimis terhadap kenaikan suku bunga The Fed.
Menjelang pertemuan Federal Open Market Committe (FOMC) pasar pun cenderung wait and see sehingga menekan mata uang dollar. "Namun pernyataan The Fed setelah FOMC yang membuka peluang kenaikan suku bunga akhir tahun ini membuat dollar menguat," ujar Vidi.
Rupiah pun tak dapat menahan tekanan dollar mengingat sepinya sentimen ekonomi dari dalam negeri. Dalam sepekan ke depan, Vidi melihat beberapa data ekonomi baik internal maupun eksternal akan mewarnai pergerakan rupiah.
Dari sisi eksternal, pelaku pasar akan mencermati data manufaktur China yang dirilis hari Minggu (1/11) serta Non Farm Payroll AS akhir pekan depan. Sedangkan dari dalam negeri pasar menunggu data inflasi bulan Oktober dan GDP kuartal III-2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News