kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.254   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.056   -9,92   -0,14%
  • KOMPAS100 1.055   -0,75   -0,07%
  • LQ45 828   -2,23   -0,27%
  • ISSI 214   -0,22   -0,10%
  • IDX30 424   -0,61   -0,14%
  • IDXHIDIV20 513   -0,62   -0,12%
  • IDX80 120   -0,16   -0,13%
  • IDXV30 125   0,73   0,59%
  • IDXQ30 142   -0,13   -0,09%

Rupiah terkena tekanan katalis eksternal


Sabtu, 04 Agustus 2018 / 18:15 WIB
Rupiah terkena tekanan katalis eksternal


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah belum mampu keluar dari tekanan eksternal yang masih terus membayangi dalam sepekan ini. Buktinya kemarin, rupiah di pasar spot kembali melemah 0,14% menjadi Rp 14.498 per dollar Amerika Serikat. Dalam sepekan, valuasi mata uang Garuda ini terkikis 0,56%.

Serupa, rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) pun tercatat jatuh 0,39% ke level Rp 14.503 per dollar AS. Namun, dalam sepekan, rupiah turun tipis 0,14%.

Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmy mengatakan, pergerakan rupiah sepekan ini cenderung melemah karena perang dagang antara AS dengan China kembali memanas. "Tindakan Presiden AS Donald Trump yang menerapkan tarif impor 25% pada produk China menimbulkan sentimen negatif pada pasar keuangan dunia," kata dia, Jumat (3/8).

Terlebih, kini dollar AS menjadi aset lindung nilai atawa safe haven yang paling diburu. Sementara, Fikri C. Permana, ekonom Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), menambahkan, potensi rupiah menguat semakin berat karena tingkat yield obligasi Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun naik mencapai 7,84%. Kenaikan ini karena dampak kenaikan yield US Treasury tenor 10 tahun ke angka 2,98% di periode yang sama.

Selain itu, meski inflasi Juli cukup baik, dengan komponen inflasi inti yang mulai pulih ke angka 0,28% secara bulanan, hal tersebut belum cukup untuk meningkatkan permintaan rupiah di dalam negeri. Fikri memprediksi, kurs rupiah pekan depan masih akan melemah.

Apalagi, Pemerintah China juga balas menerapkan tarif impor pada barang asal AS senilai US$ 60 miliar. Fikri memperkirakan, rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.400-Rp 14.700 per dollar AS.

Sementara, menurut hitungan Nizar, pekan depan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.350-Rp 14.550 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×