kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,02   3,68   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Tembus ke Level Rp 15.200 Per Dolar AS Hingga Akhir Tahun


Selasa, 11 Oktober 2022 / 22:05 WIB
Rupiah Tembus ke Level Rp 15.200 Per Dolar AS Hingga Akhir Tahun
ILUSTRASI. Karyawan money changer menghitung mata uang dollar US di salah satu money changer Jakarta,


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah diperkirakan masih akan tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga akhir tahun, lantaran pelaku pasar masih tertuju pada kenaikan suku bunga The Fed.

Pada perdagangan di pasar spot pada Selasa (11/10) rupiah ditutup melemah 0,26% atau ke Rp 15.358 per dolar AS. Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia, rupiah melemah 0,41% ke Rp 15.362 per dolar AS.

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengatakan, ekpektasi pasar terhadap potensi kenaikan suku bunga The Fed telah menekan rupiah.

Baca Juga: Pelemahan Rupiah Makin Dalam, Eksportir Mendapat Untung?

"Rupiah masih akan berlanjut mengalami tekanan sampai November nanti hingga Fed Fund Rate menaikkan suku bunga sebesar 75 bps dan harapannya ini akan menjadi kenaikan suku bunga terakhir," jelas Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (11/10).

Fikri berharap ke depannya pergerakan rupiah akan kembali positif karena pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bagus didorong oleh konsumsi kebutuhan dalam negeri yang positif dan terlihat dari data-data ritel konsumen atau indeks kepercayaan konsumen yang positif.

"Ke depannya diperkirakan masih akan baik ditambah dengan surplus yang dapat mendorong fundamental Indonesia menjadi sangat kuat bagi pergerakan rupiah kedepannya," tuturnya.

Rupiah masih akan tetap tertekan namun terbatas setelah itu akan terapresiasi secara jangka panjang. Sementara untuk harian masih akan ada votalitas bagi pergerakan rupiah.

Dalam kondisi saat ini, Fikri mengatakan, kemungkinan akan ada peningkatan kebutuhan valas jangka pendek yang dicerminkan oleh kemungkinan penurunan cadangan devisa secara keseluruhan.

Kebutuhan valas dalam negeri masih akan manageable dilihat dari cadangan devisa yang terlihat turun tapi masih di atas kebutuhan minimalnya dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Sementara untuk jumlah capital outflow untuk pembayaran hutang dari korporasi dalam negeri sampai Agustus masih mengalami tren penurunan sehingga kedepannya, Ia berharap pembayaran masa depan akan ada penurunan dari resiko pembayaran hutang kecil.

Kedua penjualan surat berharga ekuitas Indonesia oleh asing, Fikri berharap akan tetap turun khususnya dari pasar surat berharga negara (SBN) karena melihat bahwa kepemilikan asing sekarang sudah mencapai level terendah.

Baca Juga: Simak Proyeksi Rupiah untuk Perdagangan Rabu (12/10)

Dari sisi perdagangan khususnya ekspor yang masih positif terutama ditunjang dari batubara, metal, cpo dan produk manufaktur lainnya, ia berharap hasil devisa dari ekspor masih akan tinggi dibandingkan kebutuhan devisa untuk sisi impor.

Fikri memperkirakan pergerakan rupiah di akhir tahun akan berada di level Rp 15.200 per dolar AS. Sedangkan semester I 2023 akan berkisar di Rp 15.450 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×