Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tengah hari rupiah di pasar spot tampil perkasa. Selasa (10/3), pukul 12.10 WIB, rupiah spot menguat ke level Rp 14.310 per dolar Amerika Serikat.
Alhasil, mata uang Garuda berhasil naik 83 poin atau 0,58% dibanding penutupan Senin (9/3) di Rp 14.393 per dolar AS.
Pergerakan rupiah ini serupa dengan mayoritas mata uang di kawasan. Won Korea berhasil menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah naik 1,02% terhadap the greenback.
Baca Juga: IHSG ditutup naik 2,30% pada akhir perdagangan sesi I
Disusul oleh dolar Taiwan yang naik 0,68%. Peso Filipina dan baht Thailand pun menyusul setelah menguat masing-masing 0,31% dan 0,15%.
Sementara yuan China pun berada di zona hijau setelah terapresiasi tipis 0,19%. Dolar Hong Kong pun berhasil naik 0,003%.
Sementara itu, yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terbesar lantaran turun 2,33%. Menyusul kemudian adalah Ringgit Malaysia dan dolar Singapura yang melemah masing-masing 0,15% dan 0,08%.
Walau menguat, para analis masih melihat posisi rupiah tetap rentan terhadap sentimen eksternal yang akan menekan fundamental ekonomi.
Salah satu sentimen negatif yang bisa memukul rupiah lebih dalam adalah proyeksi defisit anggaran yang meluas serta jumlah kasus virus corona.
Baca Juga: Waduh, rupiah di kurs tengah BI melemah ke Rp 14.411 per dolar AS
"Mengingat perkembangan negatif yang masih terjadi, termasuk keruntuhan aliansi OPEC+, lonjakan penularan virus corona di Italia, Iran dan Spanyol, kerentanan rupiah terhadap perubahan penghindaran risiko global melalui aliran dana asing di pasar modal, maka rupiah tetap melemah untuk sementara," kata Yanxi Tan, ahli strategi FX di Malayan Banking Bhd.
Dia pun memperkirakan, pergerakan rupiah berada dalam rentang Rp 14.300-Rp 14.520 per dolar AS dalam waktu dekat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News