CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.879   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Rupiah semakin terkapar ke Rp 13.558 sedollar


Kamis, 24 November 2016 / 16:53 WIB
Rupiah semakin terkapar ke Rp 13.558 sedollar


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pelemahan valuasi rupiah kian signifikan, kali ini posisinya berhasil merosot hingga menembus level Rp 13.500 per dollar AS. Diprediksi kans rupiah untuk membaik masih sangat kecil.

Di pasar spot, Kamis (24/11) nilai tukar rupiah merosot 0,50% di level Rp 13.558 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Serupa, di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah juga tergerus 0,50% ke level Rp 13.540 per dollar AS.

Nurdiyanto, Analis Riset Treasury PT Bank Negara Indonesia Tbk menuturkan faktor global terutama dari sisi Amerika Serikat masih dominan mempengaruhi pergerakan rupiah. Terbaru data ekonomi AS yang rilis mulai dari pemesanan barang tahan lama AS Oktober 2016 hingga data manufaktur dan senitmen konsumen AS yang rilis semua memuaskan pasar.

“Hal ini mendukung penguatan posisi dollar AS di hadapan mata uang dunia lainnya termasuk rupiah,” jelas Nurdiyanto.

Di luar itu, risalah pertemuan FOMC November 2016 lalu pun seolah menegaskan posisi unggul USD dengan menyuntikkan indikasi peluang kenaikan suku bunga yang hampir pasti pada rapat FOMC pekan depan.

Nurdiyanto pun memprediksi rupiah akan tetap bergerak lemah. “Meski tekanannya mengecil mengingat biasanya di akhir pekan setelah libur nasional, penguatan dollar AS akan sedikit tertahan,” tuturnya.

Memang pada Kamis (24/11) pasar AS tengah libur merayakan hari Thanksgiving. Celah ini bisa dimanfaatkan rupiah untuk memperbaiki posisi walau peluangnya untuk membalikkan keadaan masih sangat kecil. "Tidak ada dukungan dari dalam negeri karena sangat minim sentimen," tutup Nurdiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×