Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan pertumbuhan pendapatan namun mengalami penurunan laba bersih pada semester I-2025.
AUTO membukukan pendapatan sebesar Rp 9,58 triliun per Juni 2025, meningkat 4,22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 9,19 triliun.
Direktur Astra Otoparts, Sophie Handili, menjelaskan bahwa peningkatan ini didorong oleh strategi ekspansi yang tepat sasaran, serta pertumbuhan kontribusi dari segmen manufaktur maupun perdagangan.
Menurut Sophie, kinerja pada paruh pertama tahun ini menunjukkan kemampuan AUTO dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan dengan tetap fokus pada efisiensi, inovasi, dan perluasan pasar.
Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) Raih Laba Bersih Rp 505,57 Miliar pada Kuartal I-2025
"Kami akan terus memperkuat kontribusi kami melalui peningkatan kualitas, integrasi rantai pasok, pengembangan pasar ekspor, dan berusaha hadir lebih dekat dengan konsumen, melalui penguatan jaringan ritel serta memberikan pelayanan yang lebih baik,” ujar Sophie dalam keterangan resminya, Selasa (29/7).
Namun dari sisi bottom line, AUTO mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 7,38% menjadi Rp 938,96 miliar, dibandingkan Rp 1,01 triliun pada semester I-2024.
Penurunan ini disebabkan adanya keuntungan dari penjualan aset tetap yang tidak lagi digunakan dalam kegiatan manufaktur pada tahun sebelumnya.
Jika keuntungan penjualan aset tetap pada 2024 tersebut dikecualikan, maka laba bersih konsolidasi AUTO justru tumbuh sebesar 9,7% secara tahunan.
Kinerja Segmen Manufaktur
Sophie mengungkapkan bahwa pendapatan bersih dari segmen manufaktur mencapai Rp 5,0 triliun, tumbuh 6,1% dibandingkan Rp 4,7 triliun pada semester I-2024.
Baca Juga: Realisasikan Capex Rp142,9 Miliar, Ini Fokus Astra Otoparts (AUTO) di Kuartal I 2025
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan permintaan dari pelanggan Original Equipment Manufacturer (OEM), khususnya untuk komponen kendaraan roda empat dan roda dua, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.
AUTO juga terus memperluas diversifikasi bisnis ke sektor nonotomotif seperti alat kesehatan, komponen alat berat, industri manufaktur, dan perkeretaapian.
Selain itu, perusahaan turut mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik nasional melalui produksi general parts dan specific parts untuk kendaraan x-EV, serta peluncuran mesin pengisian daya kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dengan merek Altro.
Kinerja Segmen Perdagangan
Segmen perdagangan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 4,6 triliun, tumbuh 2,2% dibandingkan Rp 4,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didukung oleh kontribusi bisnis ekspor dan jaringan ritel modern seperti Shop & Drive dan Astra Otoservice.
Di tengah pelemahan daya beli masyarakat, Astra Otoparts juga memperkuat kanal digital melalui platform astraotoshop.com untuk menjangkau konsumen secara lebih luas dan efisien, baik melalui jaringan Business to Business (B2B) maupun Business to Consumer (B2C).
AUTO turut memperkuat fondasi bisnis berkelanjutan melalui pengembangan jaringan pengisian daya KBLBB di bawah merek Astra Otopower.
Baca Juga: Laba Astra Otoparts (AUTO) Turun 7,38% pada Semester I-2025
Hingga akhir Juni 2025, Astra Otopower telah hadir di 40 lokasi strategis, meliputi area perkantoran, perumahan, rest area, pusat kuliner dan gaya hidup, serta ruang publik lainnya.
"Ke depan, AUTO akan terus fokus pada penguatan kinerja operasional, peningkatan efisiensi, serta inovasi berkelanjutan untuk menjaga daya saing jangka panjang di sektor otomotif maupun nonotomotif," tutup Sophie.
Selanjutnya: Update Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Bergerak Kemana (29 Juli 2025)?
Menarik Dibaca: 4 Efek Samping Tretinoin untuk Wajah, Jangan Sembarangan Pakai!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News