kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah Menguji Rp 15.000 per Dolar AS Jelang Hasil RDG BI, Kamis (19/1)


Kamis, 19 Januari 2023 / 06:35 WIB
Rupiah Menguji Rp 15.000 per Dolar AS Jelang Hasil RDG BI, Kamis (19/1)


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Kamis (19/1). Kurs rupiah spot menguat 0,51% ke Rp 15.087 per dolar AS pada perdagangan kemarin, Rabu (18/1). Sementara, kurs rupiah Jisdor menguat ke Rp 15.137 per dolar AS.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana memperkirakan, rupiah masih akan terapresiasi karena ada BI 7-days repo rate. Menurut Fikri, rupiah akan menguat di kisaran Rp 14.950 per dolar AS-Rp 15.150 per dolar AS.

Fikri mengatakan, sentimen global cukup mempengaruhi apresiasi rupiah. Sebab, indeks dolar AS masih akan mengalami tekanan.

Baca Juga: Begini Pandangan Schroder Indonesia terhadap Industri Pasar Modal 2023

Sementara, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi pada perdagangan hari ini. Tapi rupiah diproyeksi akan ditutup menguat di rentang Rp 15.040 per dolar AS-Rp 15.130 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan, apresiasi rupiah disebabkan oleh kekhawatiran baru atas resesi global yang menjulang. Fokus minggu ini, kata Ibrahim, juga tertuju pada serangkaian pembicara utama Federal Reserve AS, terutama pidato Wakil Ketua Lael Brainard yang dijadwalkan pada hari Kamis.

“Bank sentral secara luas diperkirakan akan memperlambat laju kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, tapi pasar tidak yakin apakah itu akan cukup untuk mencegah perlambatan ekonomi,” ujar Ibrahim dalam riset harian.

Baca Juga: Sepanjang 2022, Total Ekspor ke Negara Non Tradisional Makin Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×