kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.608   -7,00   -0,04%
  • IDX 8.134   82,86   1,03%
  • KOMPAS100 1.122   16,55   1,50%
  • LQ45 782   10,09   1,31%
  • ISSI 292   2,95   1,02%
  • IDX30 407   3,62   0,90%
  • IDXHIDIV20 456   2,31   0,51%
  • IDX80 123   1,75   1,44%
  • IDXV30 132   1,78   1,37%
  • IDXQ30 128   0,62   0,49%

Emas Kembali Pecahkan Rekor Baru pada Rabu (16/10) ke Atas US$ 4.253 per ons troi


Kamis, 16 Oktober 2025 / 10:29 WIB
Emas Kembali Pecahkan Rekor Baru pada Rabu (16/10) ke Atas US$ 4.253 per ons troi
ILUSTRASI. Pedagang toko mas Eka memperlihatkan emas Antam yang mengalami kenaikan di Banda Aceh, Aceh, Senin (13/10/2025). Harga emas perhiasan melonjak dari Rp6.9 juta per mayam (3,33 gram) hingga mencapai Rp7,1 juta per mayam termasuk ongkos buat sejak empat hari terakhir dan emas Antam juga Rp6.000 dari Rp 2.305.000 per gram yang dipicu risiko geopolitik, ketidakpastian fiskal, hingga ancaman terhadap independensi bank sentral Amerika. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/nz.


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik di atas US$ 4.253 per ons troi pada Kamis (16/10). Harga emas melanjutkan reli ke rekor baru, didorong oleh permintaan safe haven dan meningkatnya ekspektasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang dovish. 

Seperti dikutip Tradingeconomics, Kamis (16/10), pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell baru-baru ini yang menyoroti tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja mendorong investor untuk hampir sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga 25 bps pada pertemuan bulan ini, dengan kemungkinan lainnya pada bulan Desember. 
Prospek tersebut juga membebani dolar AS, membuat emas lebih menarik bagi pembeli asing. 

Baca Juga: Grafik Harga Emas Antam Hari Ini (16 Oktober 2025), Naik atau Turun?

Dalam perkembangan perdagangan, para pejabat AS pada hari Rabu mengecam pembatasan ekspor tanah jarang yang lebih ketat oleh Tiongkok, memperingatkan bahwa hal itu menimbulkan risiko bagi rantai pasokan global dan menyarankan kemungkinan tindakan balasan AS. 

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan Washington juga dapat memberlakukan batasan ekspor atau tarif pada impor minyak Rusia milik Tiongkok jika dikoordinasikan dengan mitra Eropa. Sementara itu, penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan terus menimbulkan risiko pada ekonomi AS dan menambah kegelisahan pasar.

Selanjutnya: Airlangga Ungkap Rencana Pembangunan PLTSa untuk Wujudkan Pariwisata Bersih

Menarik Dibaca: Benarkah Minum Air Dingin saat Cuaca Panas Berbahaya? Ini Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×