kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah menguat tipis hari ini, pasar kehilangan sentimen domestik


Senin, 23 Juli 2018 / 19:32 WIB
Rupiah menguat tipis hari ini, pasar kehilangan sentimen domestik
ILUSTRASI. Cadangan devisa RI turun


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berhasil menguat tipis ditengah koreksi dollar Amerika Serikat (AS) setelah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengkritik suku bunga The Fed naik.

Mengutip Bloomberg di pasar spot, pukul 15:26 rupiah tercatat menguat tipis 0,09% ke Rp 14.482 per dollar AS. Sementara, kurs tengah di website Bank Indonesia mencatat rupiah menguat 0,45% ke Rp 14.454 per dollar AS.

Analis Asia Tradepoints Futures Andri Hardianto mengamati rupiah di awal perdagangan sempat menguat signifikan di level Rp 14.420 per dollar AS. Penguatan ini terjadi karena dollar AS terkoreksi dengan pernyataan Trump yang mengatakan penguatan dollar bisa merugikan AS.

Namun, penguatan tersebut tidak berlangsung lama dan berangsur melemah di penutupan hari ini meski catatkan kenaikan tipis bila dibanding posisi Jumat (20/7).

"Setelah dollar AS koreksi, karena pijakan domestik tidak cukup kuat, jadinya penguatan rupiah tak berlangsung lama," kata Andri, Senin (23/7).

Kawasan regional juga menurut Andri mempengaruhi pergerakan rupiah yang tak cukup kuat ini. Depresiasi yuan beimbas juga ke mata uang asia dan terutama rupiah, karena Indonesia banyak bermitra dagang dengan China.

Fokus pelaku pasar minggu ini adalah menunggu data durable goods dan pertumbuhan ekonomi AS. Melihat proyeksi akan data tersebut yang lebih tinggi dari data sebelumnya, membuat dollar AS berpotensi menguat dan rupiah masih akan melemah.

Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar menanti data pertumbuhan kredit dan foreign direct investment. Namun, jika data tersebut dirilis positif, Andri ragu rupiah bisa menguat signfikan.

"Fokus pelaku pasar akan kembali pada sentimen kenaikan suku bunga The Fed," kata Andri.

Di tengah mata uang kawasan Asia yang juga melemah, Andri memproyeksikan sulit bagi rupiah untuk menguat. Andri memproyeksikan besok (24/7) rupiah masih cenderung bergerak melemah direntang Rp 14.460 per dollar AS hingga Rp 14.500 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×