Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah di pasar spot menguat pada perdagangan pagi Senin (9/5). Mengacu data Bloomberg, rupiah berada di level Rp 13.305 per dollar AS atau menguat 0,32% dari sebelumnya Rp 13.348 per dollar AS pukul 10.56 WIB.
"Laju rupiah masih konsolidasi cenderung menguat namun beberapa sentimen negatif berpotensi akan menghambat kenaikan rupiah," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengutip Antara.
Laju rupiah sempat mendapat sentimen positif dari kembali melemahnya laju dollar AS pasca merespon kurang baiknya data-data makro AS yang masih cenderung melambat.
Akan tetapi, pelemahan tersebut menjadi lebih terbatas pasca diumumkannya pemberitaan dari salah satu petinggi Bank Sentral AS atau The Fed yang mengatakan kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada Juni 2016 nanti.
Di sisi lain, adanya pengumuman pelemahan angka pertumbuhan GDP dalam negeri pekan lalu turut mempengaruhi laju Rupiah yang sempat terperosok.
Setelah terakselerasi pada Triwulan IV-2015 sebesar 5,04 % (yoy), laju PDB pada Triwulan I-2016 kembali melambat di level 4,92 % (yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan pertumbuhan tersebut memang lebih rendah dari capaian Triwulan IV-2015, namun jika dibandingkan Triwulan I-2015 yang tercatat tumbuh 4,73 %, ada kenaikan tipis.
Menurut Reza, perlu diwaspadai potensi pelemahan nilai tukar jika tidak ada sentimen positif pasca libur panjang. "Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju Rupiah," ujarnya.
Sementara itu, rupiah justru melemah mengacu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar (JISDOR). Rupiah berada di level Rp 13.284 per dollar AS atau melemah 0,29% dari sebelumnya Rp 13.246 per dollar Rabu (4/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News