kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Rupiah menguat karena sentimen gencatan perang dagang AS-China


Selasa, 04 Desember 2018 / 18:49 WIB
Rupiah menguat karena sentimen gencatan perang dagang AS-China
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah pada perdagangan Selasa (4/12) ditutup melemah ke level Rp 14.292 per dollar AS. Nilai tersebut menurun 0,34% dibandingkan hari sebelumnya.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menilai jika pelemahan ini adalah akibat dari pengutan rupiah yang sudah naik signifikan sebelumnya dari hari Senin. "Sehingga besok rupiah akan kembali menguat lagi tembus pada level Rp 14.197 dan seandainya melemah pada level Rp 14.345," kata Ibrahim, (4/12).

Faktor gencatan senjata perang dagang antara Amerika dan China menjadi sentimen positif untuk rupiah dan juga global. The Fed masih ada kemungkinan naik di Desember, namun untuk tahun 2019 hanya akan naik sekali lagi dan tidak sesuai dengan perkiraan analis naik 2 kali lagi.

Kemudian banyak data negatif dari Amerika yang akhirnya berdampak positif bagi rupiah. Lalu ada juga dari Bank of Tiongkok yang akan terus intervensi dan mengawasi mata uangnya agar stabil dengan memberikan stimulus menurunkan cadangan rasio atau menaikkan rasio.

Sementara dari dalam negeri, adalah upaya dari pemerintah yang terus mendorong dan berupaya agar perekonomian membaik dengan GDP akhir tahun diatas 5%, inflasi stabil 2,8% dan defisit APBN 1,6%. "Artinya sesuai ekspetasi para analis, dimana cukup bagus sehingga dana asing akan kembali lagi masuk ke Indonesia," paparnya.

Akhir tahun diperkirakan rupiah akan menguat pada level sekitar Rp 14.000, akibat sentimen gencatan senjata perang dagang yang akan berlangsung hingga 90 hari atau 3 bulan. Meskipun begitu, goncangan terhadap rupiah masih bisa saja terjadi dan ditutup melemah pada akhir tahun pada level Rp 14.400.

"Ada dua faktor yaitu terkait rencana Inggris yang akan keluar dari Uni Eropa dan pada tanggal 12 dan 13 Desember akan diadakan pertemuan oleh parlemen Inggris dan kedua yaitu terkait Italia yang parelmennya tidak mau merevisi anggaran belanja sesuai permintaan Uni Eropa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×