kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rupiah Menguat 1,56% Dalam Sepekan, Simak Prediksinya untuk Pekan Depan


Minggu, 13 November 2022 / 07:00 WIB
Rupiah Menguat 1,56% Dalam Sepekan, Simak Prediksinya untuk Pekan Depan


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat signifikan 1,26% ke level Rp 15.495 pada Jumat (11/11). Dari lima hari perdagangan pekan ini, rupiah menguat selama empat hari. Sepanjang pekan yang berakhir Jumat (11/11), rupiah tercatat menguat 1,56% terhadap dolar AS.

Analis DCFX Futures Lukman Leong menilai, faktor pendorong utama penguatan rupiah terhadap dolar AS pada sepekan terakhir berasal dari rilis data inflasi AS yang lebih rendah dari sebelumnya. 

Pada Oktober 2022, inflasi AS tercatat naik 7,7% secara tahunan, dari 8,2% secara tahunanpada September 2022.

Baca Juga: Rupiah Menguat 1,5% Sepekan, Dolar AS Melemah Setelah Inflasi Mereda

Dari domestik, sejumlah data ekonomi terbaru yang tumbuh kuat juga memberikan tenaga untuk rupiah. Mulai dari data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022, data penjualan retail, dan rilis tingkat kepercayaan konsumen.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin menambahkan, penguatan rupiah pada pekan ini dipengaruhi oleh berkurangnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan The Fed yang agresif pada Desember 2022. Hal ini didorong oleh data pengangguran AS Oktober 2022 yang meningkat ke 3,7% dari 3,5% pada bulan sebelumnya.

Pasar juga bereaksi atas data inflasi AS Oktober 2022 yang ternyata lebih rendah dari sebelumnya. "Inflasi yang berada di bawah 8% membuat pasar mengestimasi bahwa agresivitas kenaikan suku bunga The Fed akan menurun. Tidak lagi 75 bps melainkan 50 bps." ucap Nanang.

Untuk pekan depan, Lukman melihat pasar akan mengantisipasi rilis data neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan akan kembali surplus jumbo sebesar US$ 5 miliar.

Pertemuan Bank Indonesia (BI) pada Kamis depan (17/11) diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps. 

Dolar AS diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan. 

Baca Juga: Mantap, Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 15.493 Per Dolar AS pada Jumat (11/11)

"Alhasil, rupiah diperkirakan akan menguat baik karena faktor pelemahan dolar AS maupun antisipasi data ekonomi yang positif serta kenaikan suku bunga oleh BI," kata Lukman.

Nanang juga memprediksi, kurs rupiah akan lanjut menguat pada pekan depan berkat berbagai sentimen positif di minggu ini. 

Di samping itu, pasar masih menunggu pandangan ataupun kisi-kisi The Fed terkait kebijakan moneternya ke depan yang akan disampaikan pada 21 November 2022 dalam FOMC Minutes. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×