Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Otot rupiah mengendur. Di pasar spot, kemarin, rupiah ditutup melemah terhadap dollar AS sebesar 0,51% menjadi 11.578. Seturut, di kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan, IDR tertekan 0,14% versus USD menjadi 11.527.
Analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk Reny Eka Putri menilai, rupiah tertekan, karena minim katalis dari dalam negeri. Di sisi lain, AS merilis data neraca dagang April 2014 yang menunjukkan defisit menipis menjadi US$ 40,1 miliar. "Ini positif bagi dollar," ujarnya.
Sementara, analis PT Harvest International Futures, Tonny Mariano menyebut, pelemahan rupiah masih dipicu rilis data produk domestik bruto (PDB) Indonesia kuartal I-2014 yang dibawah harapan, yakni 5,2%.
Selain itu, pelaku pasar masih menunggu testimoni Gubernur The Federal Reserves, Janet Yellen di hadapan Komite Ekonomi gabungan Kongres AS pada Rabu malam (7/5). Yellen akan membahas kondisi ekonomi dan penegasan kebijakan moneter.
"Pergerakan rupiah, Kamis (8/5), akan ditentukan hasil testimoni Yellen," ujar Tonny. Ia menduga, hari ini, rupiah bergulir di kisaran 11.500-11.560. Sementara, prediksi Reny, rupiah berpeluang menguat terbatas di kisaran 11.495-11.585.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News