kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jangan lewatkan lima topik hangat pagi ini!


Selasa, 06 Mei 2014 / 06:41 WIB
Jangan lewatkan lima topik hangat pagi ini!
ILUSTRASI. Cara Efektif Mengatasi Infeksi Jamur Pada Vagina


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Berikut adalah sejumlah topik penting yang harus disimak hari ini.

- Empat hari, Saving Bond Retail laku Rp 270 miliar

Kepala Seksi Evaluasi Pelaksaaan Transaksi Kementerian Keuangan RI, Heri Praptomo, mengatakan animo masyarakat terhadap penawaran investasi Saving Bonds Ritel (SBR) sejak dibuka 2 Mei kemarin terbilang positif.

Selama empat hari masa pejualan, Kementerian keuangan RI berhasil membukukan total pembelian Rp 270 miliar dari seluruh agen se-Indonesia. Menurut Heri, angka tersebut diharapkan terus meningkat melalui kreativitas para agen penjual yang telah ditunjuk.

"Kami juga ikut rutin membantu agen penjual dalam bentuk sosialisasi langsung‎ ke beberapa kota besar di Indonesia," jelasnya di sela-sela talkshow mengenal SBR bagi nasabah priority BTN di Grand Clarion Hotel, Senin (5/5).

Sekadar diketahui‎ SBR yang merupakan kupon instrumen yang dijamin negara yang mengikuti rate dari Lembaga Penjamin Simpanan dan bunga yang ditawarkan lebih tinggi dari deposito, dengan pajak yang terjangkau.

Instrumen investasi ini dijual Rp 1 juta per unit dengan pembelian minimal Rp 5 juta dan maksimal Rp 5 miliar.

- Harga CPO menjadi lebih murah

Harga crude palm oil (CPO) mencatat penurunan tajam dalam sepekan terakhir. Penurunan harga CPO justru terjadi saat harga komoditas lainnya unjuk gigi.

Mengutip data Bloomberg, Senin (5/5) pukul 14.30 WIB, harga CPO untuk kontrak Juli 2014 di Malaysia Derivatives Exchange (MDE) tak bergerak, sejak akhir pekan lalu dan ada di level RM 2.592 per metrik ton. Harga ini turun sebesar 3% selama sepekan terakhir.

Zulfirman Basir, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures bilang, tekanan harga CPO disebabkan kekhawatiran melemahnya outlook ekspor CPO Malaysia.

Sebab, akhir-akhir ini, mata uang ringgit dan rupiah sama-sama mengalami penguatan. Hal ini bisa mengganggu kinerja ekspor. Per 30 April 2014 misalnya, ekspor CPO naik 1,32% menjadi 1,2 juta metrik ton.

Selanjutnya, data ekspor Malaysia periode 1-10 Mei akan dipublikasikan pada akhir pekan ini atau awal pekan depan. “Selain kekhawatiran menurunnya ekspor Malaysia, keraguan juga merebak di pasar lantaran pemerintah Indonesia berencana mengubah struktur pajak ekspor CPO,” jelas Firman.

- Posisi rupiah

Rupiah menguat terbatas. Kemarin, di pasar spot, pasangan USD/IDR melemah tipis lima poin dibanding posisi akhir pekan lalu menjadi 11.520. Sementara, kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) melemah 0,22% menjadi 11.511.

Reny Eka Putri, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, penguatan rupiah masih ditopang oleh serangkaian data-data ekonomi Indonesia yang membukukan hasil positif. Surplus neraca perdagangan bulan Maret 2014 mencapai US$ 673 juta, lebih tinggi dari ekspektasi sebesar US$ 520 juta. “Inflasi bulan April juga stabil dengan inflasi inti sebesar 4,6% year on year. Hal ini karena memasuki musim panen,” ujar Reny.

Reny bilang, masih terbuka harapan untuk penguatan rupiah, hari ini. Rilis data neraca perdagangan AS yang diprediksi defisit US$ 40,40 miliar bisa mendukung apresiasi rupiah.

- Posisi IHSG

Hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ditutup menguat 0,077% pada level 4.842,503 dibanding akhir pekan lalu.

Penguatan ini sebenarnya terbilang tipis, karena sejumlah analis menilai IHSG mendapat tekanan dari rilis data GDP Indonesia triwulan satu yang lebih rendah, yakni level 5,21% dari ekspektasi pasar sebelumnya di kisaran 5,7% dan 5,8%.

Sejumlah analis memperkirakan pergerakan IHSG akan sedikit konsolidasi dengan kecenderungan bearish akibat sentimen domestik tersebut.  "Data GDP Indonesia kuartal satu masih berpotensi menekan indeks," ujar Reza Nugraha, analis MNC Securities.

Akan tetapi,  William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities memproyeksikan bahwa tren penguatan IHSG masih berlanjut dalam jangka waktu pendek hingga menengah ini.

- Posisi Wall Street

 Bursa AS ditutup sumringah pada transaksi tadi malam (5/5) di New York. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,2% menjadi 1.884,66. Indeks acuan AS ini rebound setelah sebelumnya turun 0,8% pada awal transaksi. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,1% menjadi 16.530,55.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Salah satu di antaranya yakni: Apple Inc yang mendaki 1,4% dan ditutup di atas US$ 600 untuk kali pertama sejak 2012. Selain itu, ada pula saham Biogen Idec Inc dan Gilead Sciences Inc yang naik setidaknya 2,7%.

Sementara itu, JPMorgan Chase & Co tergerus 2,5% setelah mengumumkan adanya tekanan pada bisnis trading. Saham ini juga yang berperan dalam penurunan sektor keuangan sehingga menjadi sektor yang tergerus paling dalam di antara 10 sektor lain di S&P 500. Ada pula saham Pfizer Inc yang turun 2,6% setelah membukukan penjualan yang mengecewakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×