Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kurs rupiah menguat tipis. Di pasar spot, kemarin, pasangan USD/IDR turun 0,008% ke 11.519. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia, kurs rupiah tak bergerak dari level 11.511.
Head Treasury and Capital Market Bank CIMB Niaga, Mika Martumpal mengatakan, penguatan rupiah masih ditopang sentimen surplus neraca perdagangan Indonesia di bulan Maret 2014 dan inflasi yang melandai. N
amun, rupiah tak bisa menguat tajam, karena di sisi lain, rupiah juga tertekan rilis data produk domestik bruto (PDB) Indonesia kuartal I-2014 yang di bawah harapan yakni 5,2%.
"Meski pertumbuhan ekonomi melambat, tetapi konsumsi belanja masyarakat masih tinggi," kata Mika. Analis PT SoeGee Futures, Nizar Hilmy menilai, minimnya katalis penting dari Amerika Serikat membuat dollar AS cenderung melemah terhadap rupiah. Akibatnya, rupiah bisa kembali menguat, kemarin.
Hari ini, Nizar memproyeksikan, rupiah akan cenderung bergerak konsolidasi dengan potensi melemah. Ini karena rupiah sudah menguat selama beberapa hari. Mika pun memprediksikan, pasangan USD/IDR akan cenderung stagnan di 11.450-11.550.
Sedangkan, Nizar menduga, rupiah akan bergulir di 11.450-11.550.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News