Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski hari ini (2/2) rupiah mendulang penguatan, analis menduga koreksi membayangi pergerakan rupiah besok.
Mengutip Bloomberg, Kamis (2/2) valuasi rupiah menguat 0,13% ke level Rp 13.351 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah tergerus 0,19% di level Rp 13.374 per dollar AS.
Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka, minimnya daya tahan domestik akan menambah beban pergerakan rupiah di akhir pekan. Sebab, dominasi eksternal akan mempengaruhi sepenuhnya posisi rupiah sehingga bukan tidak mungkin pelemahan kembali diderita rupiah.
“Sektor tenaga kerja AS Januari 2017 diperkirakan akan pulih dan apabila benar seperti dugaan maka rupiah bisa terseret koreksi,” ujar Wahyudi. Ditambah lagi penguatan yang terjadi bisa memicu aksi profit taking pasar sembari menunggu rilis data AS.
Kondisi politik dalam negeri yang sedang tidak stabil pun akan memojokkan posisi rupiah. Hanya saja memang pelemahan yang diduga akan terjadi tetap dalam rentang sempit. Mengingat imbas dari pernyataan negatif The Fed masih akan terasa hingga penutupan pekan ini.
“Peluang rupiah menjaga penguatan akan terbuka jika data manufaktur China yang akan rilis Jumat (3/2) dirilis positif sehingga bisa jadi alasan penguatan mata uang Asia,” papar Wahyudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News