Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan Kamis (9/2).
Rupiah spot melemah tipis 0,01% ke Rp 15.097 per dolar AS dibandingkan kemarin Rp 15.096 per dolar AS. Kurs rupiah Jisdor menguat 0,01% ke Rp. 15.120 per dolar AS dibandingkan kemarin Rp 15.122 per dolar AS.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, penguatan rupiah hari ini disebabkan dolar AS yang sedang mengalami koreksi di pasar. Sebab, pasar kecewa dengan komentar Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang kurang hawkish pada Selasa (7/2) kemarin.
Powell, kata Alwi, hanya mengulang-ulang pernyataan soal disinflasi AS. Padahal, pasar ingin Powell mengambil langkah hawkish setelah data nonfarm payroll AS yang naik 3 kali lipat dari prediksi.
Baca Juga: Berotot, Rupiah Jisdor Menguat Tipis ke Rp 15.120 Per Dolar AS Pada Kamis (9/2)
“Pejabat The Fed lain pun sama. Mereka selalu mendukung kenaikan suku bunga, tetapi kenaikan suku bunga AS untuk tahun ini pun sudah terukur, yaitu di atas 5% sesuai dengan rapat The Fed pada Desember 2022,” ujar Alwi kepada Kontan.co.id, Kamis (9/2).
Terkait data domestik, data Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Indonesia yang naik dari 199,9 pada Desember 2022 ke 123 pada Januari 2023 turut mengapresiasi rupiah hari ini. Alwi pun memprediksi rupiah akan kembali menguat pada perdagangan esok hari dengan sentimen yang sama dengan hari ini.
Selain itu, malam ini akan dirilis data klaim pengangguran AS yang diprediksi naik menjadi 191.000 pada minggu ini. “Ditambah dengan The Fed yang tak hawkish seperti perkiraan, data ketenagakerjaan AS hari ini bisa memukul dolar dan mengapresiasi rupiah,” ungkap Alwi.
Baca Juga: Bergerak Tipis, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.097 Per Dolar AS Hari Ini (9/2)
Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, pergerakan rupiah esok akan tertahan dan bergerak melemah tipis karena klaim tunjangan pengangguran AS yang rilis hari ini justru diprediksi akan membaik.
Meskipun begitu, tekanan terhadap rupiah tak akan terlalu tajam pada esok hari. Sebab, ada rilis data consumer price index (CPI) Jerman yang datanya lebih baik dari perkiraan.
“Ini yang akan membuat indeks dolar AS akan melemah, karena pasar melihat hal positif di pasar Uni Eropa, sehingga akan switching pendanaan dari dolar AS ke euro dalam beberapa waktu ke depan,” ujar Fikri kepada Kontan.co.id, Kamis (9/2).
Alwi memproyeksikan rupiah di perdagangan besok akan ada pada rentang Rp 15.000 per dolar AS–Rp 15.150 per dolar AS. Sementara, Fikri memprediksikan rupiah bergerak di rentang Rp 15.020 per dolar AS–Rp 15.220 per dolar AS pada esok hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News