Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,13% ke level Rp 15.598 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (16/12). Namun, dalam sepekan, rupiah hanya melemah tipis 0,09%.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, sejumlah keputusan Federal Reserve pada pekan ini, menciptakan turbulensi pasar. Hal ini membuat investor memilih untuk berpegang pada dolar AS sebagai aset safe haven.
Sekedar mengingatkan, di pekan ini, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) ke kisaran 4,25%-4,5%.
Diikuti bank sentral Inggris yang mengerek suku bunga acuan 50 bps menjadi 3,5%. Lalu, ada bank sentral Eropa yang menaikkan suku bunga 50 bps menjadi 2,5%, dan bank sentral Hong Kong naik 50 bps menjadi 4,75%.
Baca Juga: Rupiah Melemah Tipis 0,09% dalam Sepekan, Sentimen Eksternal Mendominasi
Untuk pekan depan, Sutopo memprediksi, rupiah bakal lanjut melemah namun terbatas. Fokus pelaku pasar pada pekan depan tertuju pada keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 21-22 Desember 2022.
"Rupiah maksimal melemah ke Rp 15.750 per dolar AS. Akan tetapi, jika terjadi penguatan juga akan terbatas pada pekan depan, mungkin di sekitar Rp 15.600 per dolar AS," ucap Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (16/12).
Pelaku pasar memprediksi BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada pertemuan Desember 2022. Sejak Agustus 2022, BI sudah empat kali berturut-turut menaikkan suku bunga acuannya hingga berada di level 5,25% pada November 2022, dari 3,5% pada Juli 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News