Reporter: Widiyanto Purnomo, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah masih rentan melanjutkan pelemahan terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Mengacu kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), Rabu (22/4) rupiah melemah tipis ke Rp 12.952 per dollar AS atau 0,08% dari sebelumnya Rp 12.942 per dollar AS.
Sementara itu, di pasar spot mengacu data Bloomberg, rupiah justru menguat meski tipis ke Rp 12.934 per dollar AS atau 0,16% dari sebelumnya Rp 12.955 per dollar AS.
Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, mengatakan, pelaku pasar saat ini menanti pernyataan FOMC, Kamis (30/4). "Pasar menanti kebijakan The Fed apakah akan tetap menaikkan suku bunga Juni 2015 ini atau kembali ditunda," kata dia. Penantian ini memicu pelaku pasar profit taking menyebabkan rupiah melemah.
Analis PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menambahkan, rupiah melemah karena faktor eksternal. Seperti inflasi AS per Maret (year on year) naik dari 1,7% menjadi 1,8% . Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen April di 95,9, melampaui ekspektasi 93,8. "Ini mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada Juni," kata Putu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News