kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Rupiah Melemah ke Rp 16.306 Selasa (12/8) Pagi, Saat Pasar Menanti Data Inflasi AS


Selasa, 12 Agustus 2025 / 09:39 WIB
Rupiah Melemah ke Rp 16.306 Selasa (12/8) Pagi, Saat Pasar Menanti Data Inflasi AS
ILUSTRASI. Rupiah Melemah-Petugas menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Jakarta, Senin (28/7/2025). Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup terpangkas 43,5 poin (0,27%) ke level Rp 16.363,5. pada Senin (28/7/2025). Pelemahan itu seiring dengan respon pasar akan kesepakatan dagang AS dengan Uni Eropa (UE).?KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/07/2025


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (12/8/2025) pagi.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.31 WIB, rupiah di pasar spot berada di posisi Rp 16.306 per dolar AS, turun 0,16% dari penutupan Senin (11/8) di Rp 16.280 per dolar AS.

Dolar AS bergerak stabil hari ini, dengan pelaku pasar menunggu rilis data inflasi konsumen (CPI) AS yang dinilai krusial dalam membentuk ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga: Rupiah Menanti Data Ekonomi Domestik dan Global

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama termasuk euro dan yen, berada di level 98,497 pada pukul 00.46 GMT, setelah menguat 0,5% dalam dua sesi terakhir.

Sebelumnya, dolar sempat tertekan menyusul kabar bahwa calon pengganti anggota Dewan Gubernur The Fed pilihan Presiden AS Donald Trump dinilai cenderung dovish.

Begitu pula kandidat ketua Fed yang disebut memiliki pandangan serupa. Kondisi ini mendorong pasar meningkatkan taruhan pemangkasan suku bunga.

Di sisi lain, sejumlah pejabat The Fed belakangan mengungkapkan kekhawatiran terhadap pelemahan pasar tenaga kerja, sehingga membuka peluang pemangkasan suku bunga sedini September.

Baca Juga: Berpotensi Berbalik Melemah, Cermati Proyeksi Rupiah untuk Selasa (12/8)

Inflasi yang melemah berpotensi memperkuat ekspektasi pemangkasan bulan depan.

Namun, jika tarif impor tinggi yang diberlakukan Trump justru memicu tekanan harga, The Fed kemungkinan akan menahan diri.

Saat ini, pasar memperkirakan peluang pemangkasan 25 basis poin pada 17 September mencapai 89%.

“Menjelang rilis CPI AS minggu ini, risiko terbesar adalah dolar AS menguat tipis jika inflasi naik di luar perkiraan. Hal itu akan menantang ekspektasi pasar yang hampir sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga September,” tulis analis TD Securities dilansir dari Reuters.

“Sebaliknya, kejutan penurunan inflasi tidak akan banyak mengubah ekspektasi pasar maupun pergerakan dolar AS. Pemangkasan 50 basis poin baru akan dipertimbangkan Fed jika pelemahan pasar tenaga kerja berlanjut, bukan hanya karena CPI yang lebih rendah,” lanjutnya.

Baca Juga: Rupiah Menguat pada Senin (11/8/2025), Simak Proyeksinya untuk Selasa (12/8/2025)

Survei Reuters memperkirakan CPI inti AS naik 0,3% pada Juli, mendorong inflasi tahunan ke 3%.

Pada Selasa pagi, dolar AS menguat 0,1% menjadi 148,28 yen, sementara euro stagnan di US$1,1615.

Sehari sebelumnya, dolar AS relatif tak bergerak setelah Trump menandatangani perpanjangan 90 hari penangguhan tarif tinggi atas impor China, langkah yang sudah diantisipasi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×