Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali melemah karena keputusan suku bunga bank-bank sentral dunia yang hawkish.
Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah spot melemah 0,15% secara harian ke Rp 15.022 per dolar AS pada perdagangan Senin (26/6). Rupiah melanjutkan pelemahan di pekan lalu yang ditutup terkoreksi 0,38% dalam sepekan ke level Rp 14.998 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan mata uang yang berpotensi menguat terhadap rupiah pada jangka pendek memang dolar AS. Terutama karena risk-off sentimen dari perlambatan ekonomi regional Eropa dan China.
"Sentimen hawkish dari Fed masih menjadi faktor pendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (26/6).
Baca Juga: Kurs Rupiah Hari Ini Berharap Dana Asing di SUN
Pengamat komoditas dan mata uang Lukman Leong menambahkan, Franc Swiss (CHF) juga msaih menarik untuk dicermati. Sebabnya, mata uang tersebut merupakan perpaduan antara safe haven dan surplus neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan yang konsisten kuat.
Selain itu, Yen (JPY) juga dapat diamati. Menurutnya, meskipun tertekan akhir-akhir ini oleh divergensi suku bunga, BoJ diperkirakan tidak akan bs mempertahankan kebijakan longgar untuk waktu yang lama.
"Dengan level saat ini di 143, pemerintah Jepang juga diharapkan bersiap untuk intervensi kembali," sebutnya.
Lukman memperkirakan CHF akan berada di posisi 0.9300. Sementara JPY disebut memang agak spekulatif, tetapi apabila BoJ melakukan pengetatan maka JPY bisa kembali dikisaran 130. Adapun untuk dolar AS diperkirakan pada akhir tahun ini berada pada posisi 14.700.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News