Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah melemah lagi di awal perdagangan hari ini. Senin (2/3), kurs rupiah spot melemah 0,26% ke Rp 14.355 per dolar Amerika Serikat (AS). Bahkan, rupiah melemah lagi ke Rp 14.365 per dolar AS beberapa menit kemudian. Ini adalah pelemahan rupiah dalam 10 hari perdagangan berturut-turut.
Dalam 10 hari perdagangan, rupiah mengakumulasi pelemahan 5,16%. Faktor ketakutan masih membayangi pasar keuangan Asia di awal perdagangan pagi ini.
"Aset berisiko melemah di Senin pagi karena data PMI China lebih buruk daripada konsensus. Jika indeks manufaktur AS yang dirilis hari ini juga turun di bawah 50 dan mengindikasikan bahwa virus corona telah memengaruhi sentimen korporasi AS bulan Februari, maka pasar finansial berharap Federal Reserve akan melonggarkan kebijakan sebelum pertemuan FOMC Maret," kata Mansoor Mohi-uddin, senior strategis NatWest Markets kepada Bloomberg.
Baca Juga: Aktivitas pabrik di China merosot ke rekor terendah akibat virus corona
Stephen Innes, chief market strategist Axicorp di Bangkok mengatakan bahwa anjloknya PMI China berarti bahwa proses pemulihan akan dimulai pada level yang lebih lemah daripada prediksi. "Aset bebas risiko makin jarang dan orang-orang akan memilih untuk memegang cash," kata Innes.
Pelemahan rupiah hari ini masih menjadi pelemahan terburuk di Asia. Padahal, mayoritas mata uang di Asia pagi ini mulai menguat terhadap the greenback. Hanya rupiah dan peso yang masih merah terhadap dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Kian Tak Berdaya Melawan Mata Uang Utama Dunia
Yanxi Tan, FX strategist Malayan Banking Bhd mengatakan, rupiah rentan merosot setelah bertahan lebih baik ketimbang mata uang Asia di awal tahun. "Pasar juga mulai menghitung potensi penyebaran virus di Indonesia meski data resmi tidak menunjukkan hal ini," kata Tan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News