kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.480   -25,75   -0,34%
  • KOMPAS100 1.154   -2,95   -0,26%
  • LQ45 913   0,81   0,09%
  • ISSI 227   -1,59   -0,70%
  • IDX30 471   1,26   0,27%
  • IDXHIDIV20 567   3,73   0,66%
  • IDX80 132   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 139   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 157   0,79   0,50%

Rupiah melemah 0,88% dalam sepekan, simak prediksinya untuk pekan depan


Minggu, 28 November 2021 / 07:02 WIB
Rupiah melemah 0,88% dalam sepekan, simak prediksinya untuk pekan depan
ILUSTRASI. Pegawai menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (26/1), kurs rupiah spot berada di Rp 14.358 per dolar AS.

Kurs rupiah melemah 0,49% jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan Kamis. Kurs rupiah spot melemah 0,88% dalam sepekan. Bahkan, nilai tukar rupiah menyentuh level paling lemah dalam lebih dari tiga pekan terakhir.

Sedangkan kurs rupiah Jisdor berada di Rp 14.280 per dolar AS pada Jumat. Meski stagnan dari posisi kemarin, kurs rupiah Jisdor melemah 0,30% dari posisi pekan lalu Rp 14.237 per dolar AS.

Baca Juga: Kurs rupiah Jisdor melemah 0,30% sepekan ke Rp 14.280 per dolar AS

Reny Eka Putri, ekonom Bank Mandiri menyebut, pergerakan rupiah selama satu pekan terakhir dipengaruhi oleh ekspektasi inflasi AS yang tinggi. "Sehingga, ini memunculkan kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga lebih cepat," ujar dia, Jumat (26/11).

Setali tiga uang, analis DC Futures Lukman Leong menilai, ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed menyebabkan dolar AS mendominasi kurs mata uang selama satu pekan terakhir. Namun, pada saat yang bersamaan, kasus Covid-19 di Eropa menjadi perhatian baru para pelaku pasar.

"Jadi, di satu sisi ada sikap hawkish The Fed yang menimbulkan risk appetite. Di sisi lain, perkembangan Covid-19 di Eropa menyebabkan risk aversion," terang Lukman.

Baca Juga: Harga minyak terjun hampir 10% karena varian Covid dan pelepasan cadangan

Reny menambahkan, beberapa petinggi The Fed menyampaikan pernyataan bernada hawkish sehingga membuat pasar kembali memegang dolar AS. "Tren indeks dolar juga menguat, mengindikasikan dominasi kekuatan dolar AS terhadap sebagian besar major currencies," ujar Reny.

Gabungan sentimen tersebut masih akan menyebabkan rupiah dan kurs negara berkembang volatile. Sikap pasar yang menanti data NonFarm Payroll (NFP) menambah potensi volatilitas tersebut.

Untuk pekan depan, Lukman memperkirakan rupiah akan mengawali pergerakannya pada rentang Rp 14.250 per dolar AS-Rp 14.400 per dolar AS. 

Baca Juga: Wall Street tumbang jelang akhir pekan akibat kekhawatiran varian baru Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×