kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street tumbang jelang akhir pekan akibat kekhawatiran varian baru Covid-19


Jumat, 26 November 2021 / 22:05 WIB
Wall Street tumbang jelang akhir pekan akibat kekhawatiran varian baru Covid-19
ILUSTRASI. Tiga indeks utama Wall Street merosot menyusul penurunan tajam bursa Asia dan Eropa.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street tumbang jelang akhir pekan. Tiga indeks utama Wall Street merosot menyusul penurunan tajam bursa Asia dan Eropa.

Jumat (26/11) pukul 22.00 WIB, Dow Jones Industrial Average merosot 2,47%. Indeks S&P 500 terjun 1,53% ke 4.629. Sedangkan Nasdaq Composite turun 1,10% ke 15.670.

Aksi jual yang meluas di pasar saham global disebabkan oleh varian virus corona baru dan mungkin kebal vaksin. Saham-saham perjalanan dan perbakan turun. Saham Southwest Airlines, American Airlines, United Airlines turun antara 5,8% dan 8,9% dalam perdagangan premarket. Sementara kapal pesiar Carnival Corp, Royal Caribbean Cruises dan Norwegian Cruise Line masing-masing anjlok 10%.

Baca Juga: Bursa saham Asia kompak melemah, berikut pemicunya

Laporan bahwa varian baru terdeteksi di Afrika Selatan mendorong Uni Eropa, Inggris, dan India antara lain untuk mengumumkan kontrol perbatasan yang lebih ketat. Belum banyak informasi mengenai varian ini. Tapi para ilmuwan mengatakan bahwa varian baru ini memiliki kombinasi mutasi yang tidak biasa, mungkin dapat menghindari respons imun dan dapat lebih menular.

Seorang pejabat tinggi penyakit menular AS mengatakan tidak ada keputusan yang dibuat tentang larangan perjalanan AS. Tapi, ada kemungkinan pembatasan.

Harga saham perbankan seperti Bank of America Corp, Citigroup Inc, JPMorgan Chase & Co, Goldman Sachs, Wells Fargo & Co dan Morgan Stanley tergelincir antara 3% dan 4%, karena investor mengurangi taruhan kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat.

"Berita varian baru telah membawa serta mentalitas jual dulu dan ajukan pertanyaan nanti," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di LPL Financial kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa pemulihan ekonomi cukup mengesankan dan satu hal yang dapat menekan pasar adalah varian Covid-19 yang lebih berbahaya.

Baca Juga: Sikap hawkish The Fed dan kasus Covid-19 di Eropa mewarnai pergerakan rupiah

Indeks volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, melonjak ke level tertinggi sejak 20 September.

Inflasi AS yang meningkat, ditambah dengan data ekonomi yang kuat dan pencalonan kembali Jerome Powell sebagai Gubernur Federal Reserve oleh Presiden Joe Biden, telah mendorong pelaku pasar untuk meningkatkan taruhan mereka pada kenaikan suku bunga awal tahun depan. Alhasil, pasar saham AS turun dari level rekor mereka minggu ini.

"Karena pasar saham baru-baru ini mencapai level tertinggi baru di S&P dan indeks lainnya, hal itu dapat memberi investor alasan untuk mencoba mengunci keuntungan, setidaknya untuk jangka pendek, jika tidak untuk sisa tahun ini," kata Sam Stovall, kepala ahli strategi investasi di CFRA Research di New York seperti dikutip Reuters.

Volume perdagangan diperkirakan akan ringan dalam sesi perdagangan singkat karena pasar tutup pada pukul 1 siang, sehari setelah liburan Thanksgiving. 

Baca Juga: Tertekan kabar varian baru Covid-19, IHSG longsor 2,06% pada Jumat (26/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×