kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah melemah 0,74% sepekan kemarin, ini penyebabnya


Sabtu, 03 Juli 2021 / 08:25 WIB
Rupiah melemah 0,74% sepekan kemarin, ini penyebabnya


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja rupiah selama sepekan ini menurun sebanyak 0,74% dari level Rp 14.425 per dolar AS pada Jumat (25/6). Pada perdagangan Jumat (2/7), rupiah berada di angka Rp 14.532 per dolar AS atau melemah 0,21% dari hari sebelumnya.

Sedangkan untuk kurs Jisdor melemah 0,81% selama pekan ini. Di perdagangan Jumat, kurs Jisdor melemah sebanyak 0,17%, dan saat ini berada di angka Rp 14.564 per dolar AS.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menilai tekanan terhadap rupiah di pekan ini karena berbagai sentimen, baik dari sisi eksternal maupun internal.

Baca Juga: Rupiah loyo pada pekan ini, simak alasannya

Untuk sentimen dari eksternal yang memukul rupiah karena adanya ekspektasi pergeseran dari kebijakan hawkish The Fed, dari akomodatif menuju pengetatan.

“Sejak rapat awal bulan Juni, di mana sebagian besar para pejabat The Fed memproyeksikan kenaikan suku bunga sebanyak dua kali di akhir 2023 dan membuka wacana pengurangan tapering, pasar mulai melirik dolar,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Jumat (2/7).

Kondisi tersebut menurut Alwi memukul mata uang di pasar emerging market, termasuk rupiah. Hal ini juga didukung oleh beberapa data yang menunjukkan adanya sinyal pemulihan di AS, seperti data jobless claim yang turun di bawah ekspektasi. “Semakin menguatkan pandangan hawkish The Fed tersebut,” ujar Alwi.

Sementara itu sentimen dari internal dengan melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia, menjadi sentimen negatif, terutama saat ini bergulat dengan varian delta yang lebih menular.

Kondisi ini mendorong pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro yang mulai efektif pada 3-20 Juli.

Baca Juga: Rupiah loyo ke Rp 14.532 menutup pekan ini, bagaimana nasib pekan depan?

“Dengan diperketatnya PPKM mikro berarti aktivitas ekonomi terbatas, yang tentunya akan semakin menghambat pemulihan ekonomi, sehingga nantinya juga akan memperlambat pertumbuhan dan berpengaruh pada target PDB kita. Kondisi ini menekan sentimen buat rupiah,” pungkas Alwi.

Sedangkan sentimen lain menurut Alwi adalah kenaikan harga minyak dunia yang saat ini mencapai level tertinggi sejak 2018. Kenaikan harga minyak menurutnya bisa menyebabkan memburuknya current account deficit atau neraca transaksi berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×