Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah cenderung menguat sepekan terakhir, karena sentimen reformasi pajak di AS yang kemungkinan ditunda hingga 2019. Penguatan rupiah diperkirakan berlanjut pekan depan.
Di pasar spot, Jumat (24/11), nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,05% ke level Rp 13.504 per dollar AS. Sementara, sepekan valuasinya menguat 0,20%.
Kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan, rupiah pada Jumat (24/11) melemah 0,02% ke level Rp 13.506 per dollar. Namun, dalam sepekan masih menguat 0,08%.
Putu Agus Pransuamitra, analis PT Monex Investindo FuturesPutu memproyeksikan, rupiah sepekan mendatang berpotensi menguat karena tidak banyak data ekonomi Amerika Serikat yang berpeluang menyokong dollar AS.
Selain itu, pekan depan, Senat AS akan melakukan pengambilan suara atau voting mengenai reformasi pajak. "Voting reformasi pajak di Senat AS kemungkinan disepakati karena anggota Senat kebanyakan dari partai Republik," kata Putu, Jumat (24/11).
Hanya saja, diprediksi akan terjadi perbedaan rancangan undang-undang reformasi pajak antara yang diusulkan Senat dan DPR AS. "Jika perbedaan rancangan reformasi pajak di AS tidak bisa diatasi maka kemungkinannya bisa ditunda hingga 2019 dan hal ini membuat dollar melemah," kata Putu.
Putu memproyeksikan, pekan depan, nilai tukar rupiah akan bergerak di Rp 13.450-Rp 13.560. Sementara, Senin (27/11), kurs rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.480-Rp 13.530.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News