Reporter: Dina Farisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah di hadapan dollar Amerika Serikat. Di pasar spot, pasangan USD/IDR kemarin (11/11) naik 0,44% menjadi Rp 12.222. Mengacu kurs tengah Bank Indonesia, USD/IDR juga naik 0,2% menjadi Rp 12.163.
Albertus Christian, Senior Research and Analyst Monex Investindo Futures, menilai pelemahan rupiah didominasi faktor eksternal dan reli dollar AS terus berlangsung. The Greenback menguat terhadap sejumlah mata uang utama seperti euro, poundsterling dan yen.
Kokohnya dollar AS sejalan dengan menguatnya bursa saham Wall Street dan Nikkei. Meski ada pengalihan aset ke instrumen berisiko seperti saham, minat investor terhadap dollar AS tak lantas surut. Investor menyambut positif outlook kenaikan suku bunga The Fed.
“Terdapat korelasi positif antara hijaunya Wall Street dengan penguatan dollar AS,” terang Christian. Dia menerka rupiah hari ini (12/11) masih berpotensi melemah. USD/IDR akan menembus level psikologis Rp 12.200. Jika level ini berhasil ditembus, maka terbuka ruang pelemahan lebih lanjut hingga ke Rp 12.260.
Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri, menyampaikan pandangan berbeda. Rupiah berpotensi menguat hari ini. Asumsi itu didukung faktor domestik. Salah satunya, lawatan kenegaraan Presiden Joko Widodo menghasilkan kesepakatan positif. Prediksi Rully, USD/IDR hari ini di kisaran 12.125-12.200. Adapun Christian melihat USD/IDR di 12.180-12.260.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News