kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah masih berpeluang terkoreksi


Rabu, 15 April 2015 / 07:40 WIB
Rupiah masih berpeluang terkoreksi


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Hari ini, rupiah masih berpeluang terkoreksi akibat sejumlah sentimen dari dalam negeri dan luar negeri. Dari domestik, investor menunggu kepastian data neraca perdagangan Indonesia bulan Maret 2015.

Bank Indonesia (BI) memang sempat memprediksikan bahwa neraca perdagangan Indonesia masih surplus pada Maret 2015. Hanya saja, investor akan melihat apakah surplus itu merupakan dampak kenaikan ekspor atau tertekannya nilai impor.

Kemarin, rupiah masih konsolidasi. Di pasar spot, Selasa (14/4), rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) turun tipis 0,03% dibandingkan sehari sebelumnya menjadi

Rp 12.984. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan rupiah melemah 0,2% ke Rp 12.979.

Rupiah bergerak sideways akibat belum ada data baru. "Pengumuman BI rate yang tetap 7,5% juga tidak memberi dampak signifikan," ujar Analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri.

Selain itu, Selasa (14/4) dini hari, AS merilis defisit anggaran per Maret sebesar US$ 52,9 miliar, lebih tinggi US$ 16 miliar dibanding dengan realisasi di Maret 2014. Reny mengatakan, meski masih defisit data ini bukan merupakan acuan utama investor, sehingga tak melemahkan dollar.

Analis Monex Investindo Futures Agus Candra menilai defisit anggaran hanya menunjukkan pengeluaran pemerintah bukan indikator ekonomi makro AS. Investor menanti data penjualan ritel dan tingkat pengangguran AS yang diprediksi membaik dan semakin menguatkan dollar.  Hari ini Agus memprediksi, rupiah sideways di Rp 12.900-Rp 13.050. Sementara Reny menebak rupiah bergerak di Rp 12.850-Rp 13.100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×