Reporter: Dwi Nicken Tari | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Tekanan dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah diperkirakan berlanjut. Sepekan mendatang, rupiah diperkirakan koreksi. Andai ada penguatan, hanya terbatas.
Mengutip Bloomberg, di pasar spot, Jumat (24/7), posisi rupiah melemah 0,2% ke Rp 13.447 per dollar AS dibandingkan hari sebelumnya. Sepekan ini, mata uang Garuda terkoreksi 0,88%.
Begitu pula kurs tengah Bank Indonesia, kurs rupiah hari ini melemah 0,4% ke level Rp 13.448 per dollar AS, dan sepanjang pekan ini masih merunduk 0,96%.
Trian Fatria, research and analyst Divisi Tresuri PT Bank BNI Tbk menilai, pelemahan rupiah dalam pekan ini masih melanjutkan pelemahan dan lebih disebabkan karena pengaruh global.
“Saat ini memang lebih didominasi faktor global karena perekonomian AS yang rilis datanya punya high impact dan lebih baik daripada perkiraan, sehingga dollar AS menjadi menguat terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah,” kata Trian.
Sepekan ke depan, Trian menduga rupiah bakal terkoreksi. Menjelang pertemuan FOMC Statement pada Kamis (30/7) nanti, Trian menilai pasar akan wait and see sehingga penjualan dollar AS di global maupun domestik akan menguatkan dollar AS.
Namun, di balik itu semua, secara teknikal, Trian menyatakan rupiah bisa menguat lantaran sudah melemah terlalu dalam. Ada harapan, Bank Indonesia bisa mengintervensi jika rupiah menjauh dari volatilitas yang sudah ditetapkan bank sentral ini.
Trian menduga, sepekan ke depan rupiah akan bergulir di level Rp 13.398 – Rp 13.435 per dollar AS.
Rupiah Diprediksi Menguat Terbatas Sepekan Kedepan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News